4. Gunakan foto profil yang jelas
Jika kamu menghubungi dosen melalui WhatsApp, gunakanlah foto profil dengan wajahmu yang terlihat jelas. Foto profil yang jelas akan lebih baik, karena, dosenmu jadi tahu kalau yang menghubungi mereka adalah mahasiswa yang mereka ajar, bukan sembarang orang.
5. Hindari penggunaan emoticon berlebihan
Penggunaan emoticon yang berlebihan akan membuat chat-mu menjadi terlihat tidak serius dan terkesan tidak sopan. Gunakanlah emoticon seperlunya, misalnya, 1 emoticon senyum.
6. Berikan subject yang jelasÂ
Jika kamu menghubungi dosenmu melalui e-mail, pastikan kamu menulis subject yang jelas dan tegas dengan tujuanmu. Subject yang tidak jelas atau bertele-tele memiliki potensi tidak terlihat atau tidak dibaca oleh dosen, mengingat dosen pun memiliki inbox e-mail yang banyak.
7. Gunakan akun e-mail yang profesional
Jika kamu menghubungi dosen melalui e-mail, pastikan kamu memiliki email yang profesional. E-mail yang profesional dapat dilihat dari username-mu yang menampilkan nama asli dan juga institusi atau peranmu. Biasanya, mahasiswa akan mendapat e-mail pribadi yang diberikan oleh pihak kampus. Jika ada, gunakanlah akun e-mail tersebut jika menghubungi dosen.
8. Check and Re-check
Yang terakhir, sebelum mengirim pesan, check kembali pesanmu, jangan sampai ada typo atau salah penggunaan tanda baca. Typo akan mengurangi nilai profesionalitas dalam berkomunikasi, dan tanda baca yang salah dapat memberikan makna yang salah juga. Kirimkan draft pesanmu kepada orang yang lebih berpengalaman, minta pertolongan mereka untuk membaca dan mengoreksi jika diperlukan.
Demikian tips yang dapat digunakan dalam menghubungi dosen. Semoga tips ini bermanfaat bagi kamu yang masih ragu atau takut untuk menghubungi dosen untuk keperluan akademik. Untuk pembaca yang juga berpengalaman, kolom komentar sangat terbuka untuk saling berbagi tips dan pengalaman. Semoga bermanfaat!