Mohon tunggu...
angelina audina
angelina audina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat UNAIR

Fokus studi kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sisi Gelap Karbohidrat Olahan

16 November 2023   03:20 Diperbarui: 16 November 2023   03:39 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Tahukah Anda bahwa penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia? Secara global, kematian akibat penyakit kardiovaskular (CVD) bertambah sebanyak 8,4 juta dari tahun 1990 menjadi 20,5 juta(1). Ditemukan empat dari lima kematian akibat CVD terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sementara itu, Indonesia menempati urutan ke enam dalam jumlah kasus CVD. Jenis utamanya yaitu penyakit jantung iskemik, disusul perdarahan intrakranial.

       Penelitian terbaru menemukan bahwa peningkatan konsumsi karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit terkait lainnya(2,3). Meskipun merupakan nutrisi penting, mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah berlebihan dari makanan olahan dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Karbohidrat dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat, namun penting untuk memilih jenis karbohidrat tepat yang meningkatkan kesehatan.

Jenis Karbohidrat

       Berdasarkan proses pengolahan, dibedakan menjadi karbohidrat utuh dan olahan. Karbohidrat utuh tersedia dalam bentuk alami, seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan yang kaya nutrisi dan serat, rendah kalori secara alami, dan membantu pencegahan penyakit kronis. Sementara itu, karbohidrat olahan adalah makanan berbahan dasar biji-bijian yang telah diproses dan nutrisinya dihilangkan. Contohnya, termasuk roti putih, pasta, biskuit, dan minuman manis yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

       Berdasarkan kandungan gula, dibedakan menjadi karbohidrat sederhana dan kompleks. Karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) terdapat pada makanan dan minuman manis seperti kue, permen, dan minuman ringan yang diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah. Berbeda halnya dengan karbohidrat kompleks yang mengandung serat, vitamin, dan mineral. Biasanya ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Bagaimana Karbohidrat Olahan Mempengaruhi CVD 

Pertambahan Berat Badan

       Mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Karbohidrat olahan yang tinggi kalori, seperti minuman manis dan kue kering, dapat menyebabkan peradangan dan resistensi insulin, yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan(4).

Resistensi Insulin

       Resistensi insulin juga bisa terjadi jika konsumsi karbohidrat olahan terlalu banyak. Pankreas akan dipaksa memproduksi lebih banyak insulin untuk mengatur kadar gula darah yang mengarah pada perkembangan diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan masalah kesehatan lainnya(4). WHO merekomendasikan untuk menjaga konsentrasi glukosa darah puasa normal pada kisaran 70-100 mg/dL(5).

Penyakit Jantung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun