Komunikasi yang terbuka menciptakan suasana yang saling percaya satu sama lain, dimana setiap individu merasa didengar dan dihargai. Hal ini meningkatkan keterlibatan anggota tim dalam mencapai tujuan Bersama
5. Mempengaruhi peluang karir
Seseorang yang mampu berkomunikasi dengan percaya diri, mendengarkan secara aktif, dan menyesuaikan gaya komunikasinya dengan audiens, lebih memungkinkan untuk menarik perhatian atasan atau kolega.
Untuk menjaga profesionalisme, disarankan untuk menggunakan bahasa formal di lingkungan kantor dan menghindari menggunakan bahasa gaul atau slang. Meskipun tujuannya adalah menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan rekan kerja dan mencairkan suasana, penggunaan gabungan bahasa formal dan gaul dapat menimbulkan kebingungan atau salah tafsir. Aspek budaya mempunyai peran yang signifikan, karena kesadaran akan ragam budaya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi yang sesuai dengan budaya penerima pesan dapat mencegah timbulnya kesalahpahaman dan konflik.
Hambatan dalam Komunikasi Interpersonal di Tempat Kerja
Selain itu perlu diingat seluruh proses komunikasi sangat rentan terhadap suatu gangguan atau hambatan yang terjadi. Baik pada penyampaian, penerimaan atau umpan balik pesan. Adapun faktor hambatan yang mungkin dapat terjadi pada komunikasi yaitu :
1. Miskomunikasi
Kurangnya mendengarkan secara aktif juga menjadi penyebab utama, di mana seseorang lebih fokus pada apa yang ingin mereka katakan daripada benar-benar mendengarkan pesan dari pihak lain. Dengan memahami penyebab-penyebab miskomunikasi, organisasi dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan efektivitas komunikasi di lingkungan kerja.
2. Perbedaan persepsi
Perbedaan budaya, latar belakang, dan gaya komunikasi dapat menjadi hambatan dalam komunikasi di tempat kerja karena masing-masing individu membawa cara berbeda dalam menyampaikan dan menerima pesan.
3. Konflik