- Laba psikis (psychic income) mengacu pada pemenuhan keinginan-keinginan manusia.
- Laba uang (Money income) mengacu pada peningkatan valuasi sumber daya moneter.
- Laba rill (real income) mengacu pada peningkatan kekayaan ekonomi.
Pengukuran Laba Psikis sulit dilakukan karena keinginan manusia tidak bisa dikuantitatifkan dan dipenihi pada berbagai tingkatan saat seseorang medapatkan laba rill.
Laba uang mudah diukur, tetapi tidak mempertimbangkan perubahan dalam nilai unit moneter.Â
KONSEP - KONSEP PENGELOLAAN MODAL
Terjadinya laba menyiratkan imbaal hasil (return) atas modal yang diinvestasikan. Imbal hasil atas modal yang diinvestasikan terjadi sesaat setelah jumlah yang diinvestasikan telah dipertahankan atau diperoleh kembali. Konsekuensinya, konsep pengelolaan modal sangat penting untuk membedakan di antara imbal hasil dari (return of) dan imbal hasil atas (return on) modal yang diinvestasikan, dan pada akhirnya saat menentukan laba.
AKUNTANSI NILAI KINI
Konsep pengelolaan modal fisik meminta semua aset dan liabilitas dinyatakan pada nilai kininya. Pendekatan paling umum untuk pengukuran nilai kini adalah harga masuk (entry price) atau biaya penggantian (replacement cost), nilai keluaran (exit value) atau harga jual (selling price), dan nilai sekarang yang terdiskonto (discounted present value) atas ekspektasi arus kas di masa depan, Masing-masing pendekatan tersebut dibahas secara singkat untuk menunjukkan kekuatan dan kelemahannya.
Harga Masuk atau Biaya Penggantian
Ketika kapasitas produktif diukur menggunakan biaya penggantian, sejumlah aset dinyatakan sesuai biaya yang dikeluarkan untuk menggantinya dengan aset yang serupa dalam kondisi yang sama. Dalam rangka mempertahankan kapasitas produktif fisik suatu entitas, entitas tersebut harus menghasilkan kecukupan arus kas untuk memberikan penggantian fisik atas aset-aset operasi. Untuk menentukan besarnya laba dengan pendekatan ini, pendapatan ditandingkan (matched) dengan biaya kini untuk mengganti aset-aset tersebut.Â