Mohon tunggu...
Angela Putri Apriliani
Angela Putri Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Harga Komoditi Pangan Apakah Akan Memicu Tingginya Laju Inflasi?

27 Januari 2022   23:15 Diperbarui: 27 Januari 2022   23:29 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kondisi lain yang terjadi pada harga telur ayam yaitu dengan adanya Nataru ini para peternak telur ayam juga bisa sedikit bernafas lega dikarenakan setelah harga telur yang sangat-sangat anjlok kini bisa sedikit mengalami progress kenaikan. Harga telur yang mendulang tinggi juga tak ayal masih dikeluhkan oleh beberapa pelanggan, mengapa harga telur naik? Dikarenakan harga pakan juga tetap tidak mengalami perubahan yang artinya disini peternak belum sepenuhnya dapat untung, juga banyaknya para peternak yang gagal panen dikarenakan ayamnya mengalami sakit, kelebihan usia sehingga menyebabkan hasil dari produksi telurnya tidak maksimal. Kelangkaan terhadap telur juga dipicu karena banyak diantara para peternak yg sudah tidak memelihara ayam dikarenakan harga telur yg anjlok pada bulan-bulan sebelumnya. Telur ayam (0,09 persen) dan minyak goreng (0,07 persen) menjadi penyumbang inflasi terbesar sejak November 2021 hingga pekan III, menurut Direktur Komunikasi BI Erwin Haryono.

Sampai hari ini (25/01/2022) harga minyak goreng masih tetap belum ada perubahan sedangkan harga telur ayam kian cenderung menurun Kembali, di kondisi seperti inilah para peternak kian semakin menjerit karena harga jual dengan total biaya produksi yang sangat tipis cenderung sangat sedikit (atau bahkan tidak sama sekali) para peternak mendapat untung. Dengan kenaikan harga telur ayam pada saat mendekati Nataru (Natal & Tahun Baru) yang hanya berlangsung sebentar nyatanya tak mampu menutupi semua biaya produksi telur ayam.   Lalu harga minyak goreng di pasaran kini tetap (tidak mengalami perubahan) Namun pemerintah membuat kebijakan mengenai harga terhadap minyak goreng,

Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan, menyatakan pemerintah akan mulai menetapkan harga tunggal minyak goreng. Untuk kemasan 1 liter, 2 liter, 5 liter, hingga 25 liter, pemerintah mematok harga Rp 14.000 per liter. Harga minyak goreng akan mulai berlaku pada 19 Januari 2022 pukul 00:01 dan akan dicadangkan untuk penggunaan rumah tangga serta usaha mikro dan kecil, menurut Menteri Perdagangan Lutfi. Dia melanjutkan, aturan ini akan diterapkan terlebih dahulu untuk semua toko ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Artinya, penyesuaian harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional akan dilakukan satu minggu kemudian. 

Namun sampai sekarang harga minyak goreng di pasar tradisional maupun toko kelontong masih belum ada penurunan, Dengan adanya kebijakan ini orang-orang menyerbu beberapa toko-toko ritel seperti Indomaret,Alfamart,Alfamidi,dll. Karena adanya penyerbuan tersebut dari pertama diberlakukan kebijakan tersebut sampai sekarang minyak goreng menjadi cepat habis di toko-toko ritel tersebut namun begitu para pedagang di pasar tradisional malah merasakan yang sebaliknya, mereka cenderung mengatakan agar bisa membuat harga sama rata antara harga di toko-toko ritel dengan harga di pasar tradisional ataupun toko-toko kelontong biasa dikarenakan banyak para konsumen yang cenderung enggan membeli di pasar sehingga para pedagang belum mendulang untung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun