Mohon tunggu...
Angela Mau
Angela Mau Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

"Hobi adalah jendela ke dalam jiwa, tempat kita menemukan kegembiraan yang tak terduga dan memperluas horison kehidupan kita." Di antara kesibukan dan berjalan, Hobi ku menjelma, tiada kian lara. Menyanyi, menulis, hingga membaca , Hobi ku raih, senyum pun bersemi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petualangan Inggris di Kebun Teh

28 Oktober 2024   16:06 Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hamparan hijau pucuk muda,
aroma angin lembut melambai,sekelompok biarawati  berani berkata,
meretas sunyi, berujar dalam bahasa.

Di antara pepohonan teh yang rimbun,
mereka merangkai kata, terkadang tertegun,
dengan logat tak sempurna, namun penuh tawa,
mereka berbincang dengan turis mancanegara.

"Apa kabarmu?" suara canggung mengalun,
menembus hening, di sela daun-daun,
saling tatap, saling angguk,
berusaha padu, tanpa malu-malu.

Gelak kecil sesekali mewarnai,
saat kalimat tersendat tak pasti,
namun semangat tak luntur, tak gentar,
berani bicara, meski dengan gamang yang samar.

Di kebun teh yang tenang dan hijau,
bahasa Inggris bergelombang, riang dan sendu,
tak lagi hanya kata, tapi langkah berani,
para biarawati, penakluk sunyi.

 Angin sepoi lembut berbisik,
Daun-daun bergoyang, riak sunyi terusik.
Datanglah para suster ALMA  dengan langkah tak gentar,
Membawa senyum, semangat, dan niat yang besar.

Di ujung sana, dua orang bule berdiri,
menatapnya ramah, senyumnya berseri.
"Halo," sapanya lembut, memecah sunyi pagi,
Para suster terkikik, malu tapi berani.

Kata demi kata meluncur terbata,
Bahasa Inggris berkelit di antara canda.
Terkejut dan tawa menyambut setiap nada,
Meski sederhana, penuh warna dan makna.

Tertawa bersama, mengurai kecanggungan,
Di tengah kebun teh, tanpa keraguan.
Petualangan lidah di negeri asing,
Dalam ketulusan, tak ada yang tersingkir.

 Maka pulanglah mereka di senja mereka,

Dengan cerita tentang hari yang tak pernah lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun