Walaupun kelebihan yang dimiliki ada cukup banyak, tetapi menurut saya film ini masih ada beberapa kekurangan. Beberapa pemain di film ini kurang mengekspresikan perasaan tokoh dengan baik dan penggantian adegan 1 dengan lainnya ada yang masih kurang rapi. Untuk penggunaan bahasa, sebenarnya sudah jelas tetapi ada juga beberapa kata kasar yang tidak baik untuk didengar oleh penonton bawah umur. Terakhir adalah pembuatan film yang bisa saja menyinggung beberapa penonton, hal ini juga telah dibuktikan dengan adanya kontroversi di antara beberapa kelompok. Pada akhirnya sutradara, Hanung Bramantyo melakukan pertemuan secara tertutup dengan pihak Majelis Ulama Indonesia untuk menjelaskan isi dari film ini.
Saya merekomendasikan film ini kepada anak remaja dan dewasa. Hal ini dikarenakan beberapa kata yang digunakan merupakan kata kasar dan tidak patut untuk dicontoh, rasisme yang diperlihatkan di dalam film ini juga sangat jelas, dan adanya beberapa adegan yang menunjukkan kekerasan. Para remaja seharusnya sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah sehingga film ini aman untuk ditonton oleh para remaja dan dewasa. Makna dari film ini dapat mengajarkan banyak orang mengenai pentingnya bertoleransi dan juga pentingnya berpikir sebelum bertindak. Oleh sebab itu harapan saya kepada masyarakat yang ingin menonton adalah supaya diambil hal yang baiknya saja.
Dalam kesimpulan, film ini telah membuka hati saya tentang sejarah yang mungkin saja terjadi pada masa lalu. Moral yang bisa diambil juga sangat banyak dan berkesan. Film ini juga sangat menginspirasi penerus bangsa kedepannya untuk dapat menerapkan sikap toleransi supaya anak, cucu kita nantinya dapat merasakan kehidupan yang lebih aman, nyaman, dan tentram. Kita bisa belajar dari film ini bahwa “Allah tidak melarang kamu berbuat adil kepada orang kafir yang tidak memusuhimu” (Quran Surat Al-Mumtahanah Ayat 8), “Kasihi sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri” (Matius 22: 36-40), dan “Cinta sejati tidak pilih kasih, tak bersyarat, tak melekat, dan selalu ingin berbagi kepada sesama” (Buddhist).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H