Aku nggak berkomentar.
Mulutku terkunci. Sama sekali nggak ada suara yang keluar. Mulutku saja mengetap sementara Bang Je menepuk-nepuk bahuku seolah memberikan keteguhan.
Mendadak aku mendengar Ia bersenandung pelan. Telingaku mencoba mendengarkan baik-baik laguNya…
“When I am down and, oh my soul, so weary. When troubles come and my heart burdened be. Then, I am still and wait here in the silence. Until you come and sit a while with me. You rise me up, so I can stand on mountains. You rise me up, to walk on stormy seas. I am strong, when I am on your shoulders. You rise me up… to more than I can be.”
Mulutku rada menganga.
Nggak nyangka aja Bang Je hafal lagu itu. Kirain Cuma lagu gregorian doang.
“Kalo itu, baru lagu favorit Ku,” komentarnya seperti tau kebingunganku.
“Wah, hebat. Up to date juga ya, Bang?
Kepalanya mengangguk-angguk setuju sambil terus bersenandung. Rasanya…, Josh Groban kalah deh kalo dengar suara Bang Je ini. Masuk Indonesian Idol pun, dijamin nggak termasuk yang dieliminasi. Langsung menang.
“Sekarang cepat bangun, anakKu. Sebentar lagi matahari akan memanggilmu…”
“Ok dech Bang Je....”