Ya Dek Gam memiliki gue dengan sistem cicilan. Hihi…
Ketika Berita Itu Datang
Sebuah sore dan langit sudah akan gelap, Dek Gam masih di tempat kerjanya, ia terburu-buru menemui yang selalu menunggunya di tempat parkir. Kenderaan sore itu ramai, sepeertinya pemilik gue kesusahan menemukan posisi gue. Dan Dek Gam menekan fitur answer back system, itu memudahkan Dek Gam untuk menemukan posisi gue. Karena Jika diruang terbuka tanpa ada halangan, gue bisa merespon sistem ini sejauh maksimal 30 meter.
Gue ditemukan oleh Dek Gam dan Gue menemukan wajah Dek Gam gamang.
Kita harus pulang, si Abang sakit. Begitu katanya.
Pulang itu artinya jauh. Bukan sekedar pulang ke rumah kontrakan Dek Gam yang berjarak dekat. Dek Gam menghidupkan gue, tarikan mesin gue responsive, gue langsung hidup dan kami membelah jalanan.
Gue akan ceritakan sedikit tentang kisah hidup pemilik gue.
Dek Gam itu empat bersaudara. Anak tertua bekerja di dealer motor dan hingga sekarang masih menempati rumah mereka di Banda Aceh . Anak ketiga, perempuan, sudah menikah, memiliki dua buah hati dan berdomisili di Banda Aceh. Anak ke empat itu polisi dengan penempatan di Jawa. Dan Dek Gam anak kedua dan dari beberapa lalu bekerja di Bireuen, sebuah kabupaten dalam Propinsi Aceh.
Dan mereka yatim piatu. Beberapa tahun lalu orang tua mereka meninggalkan mereka untuk selaman-lamanya.
Perjalanan Jauh Mendebarkan
Bireuen-Banda Aceh itu lebih kurang 270 Km. jika menaiki minibus memerlukan jam sebanyak enam kali sehingga bisa tiba di sana. Gue jadi berdebar-debar mengingat ini pengalaman pertama menempuh perjalanan jauh. Dan gue mengapa menjadi tidak terlalu yakin dengan kemampuan gue ya? Karena gue yakin, betapa besar harapan diletakkan Dek Gam ke pundak gue.