Mohon tunggu...
Anes Marselia
Anes Marselia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sedekah yang Ikhlas

12 Juli 2024   11:06 Diperbarui: 12 Juli 2024   11:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rian merasa tergerak hatinya. Ia ingin membantu anak itu, tetapi ia tidak punya banyak uang. "Bu, boleh saya lihat anak Ibu?" tanya Rian.

Wanita tua itu mengangguk. Rian mendekati kasur dan duduk di samping anak itu. Ia membelai rambut anak itu dengan lembut.

"Namanya apa, Nak?" tanya Rian.

"Rudi," jawab anak itu dengan suara lemah.

"Rudi, kamu kuat, ya?" kata Rian menyemangati. "Cepat sembuh, ya. Nanti kita main bola bersama."

Rudi tersenyum tipis. "Iya, Kak."

Rian merasakan kehangatan di dalam hatinya. Ia senang bisa membantu orang lain, meskipun hanya dengan sedikit yang ia miliki. Ia yakin bahwa sedekah yang ikhlas akan membawa kebahagiaan bagi yang memberi dan yang menerima.

Rian pamit kepada wanita tua dan Rudi. Dalam perjalanan pulang, ia merasa hatinya damai dan bahagia. Ia bersyukur atas kesempatan untuk membantu orang lain dan ia berjanji untuk terus bersedekah dengan ikhlas.

Cerita ini menunjukkan bahwa sedekah yang ikhlas dapat membawa kebahagiaan bagi yang memberi dan yang menerima. Sekecil apapun bantuan yang kita berikan, akan sangat berarti bagi orang lain yang membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun