Dengarlah kasih. . .
Tentang puisi sedih,,
tentang Kau, Aku, dan Dia.
Tentang Hati yang terluka,,
karena Cinta segi tiga.
Tahukah kamu. . .
Dia pasti pergi
bila kau khianati.
Dia kan setia
bila tak kau buat kecewa.
Aku mengalah tentang sebuah kebahagiaan
meski kebahagiaanku harus ku korbankan.
Sakit,, memang sakit. . .
Tapi apalah dayaku,,
aku hanya bisa menangis dan meringis
saat ku teringat akan janji manismu
yang kini hanya tinggal kenangan.
You will be the last for me:
Ku sendiri tertegun dan bersandar pada dinginnya dinding malam
Rembulan pun gemar bersembunyi
kala ku menatap kesunyiannya.
Seraut bayangan manis hadir menyelinap dalam benakku
memaksa kedua bola mataku memandang langit - langit yang tak bermentari.
Duhai engkau penambat Hati. . .
Andai malam ini kau bersamaku,,
mungkin rantai - rantai rindu tak membelenggu jiwaku..
Oh Asmara. . .
Bantulah aku tuk melupakannya.
Sejenak biarkan ku melupakannya.
Agar ku tak di cekam bayangannya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H