[caption id="" align="alignleft" width="362" caption="Ilustrasi: indonesiaberprestasi.web.id"][/caption]
WAKTU remaja, saya punya sejumlah pacar. Antara satu dengan yang lainnya saling tahu, tapi tak pernah bertengkar. Saya juga heran kok bisa gitu. Jika bertemu, mereka akur-akur. Lantaran inilah teman-teman saya kadang suka bingung melihatnya. Di antara teman saya ketika itu, semalam ngobrol dengan saya melalui chatting di Facebook. "Abang masih ingat gak dulu..." "Apaan tuh???" "Ah, itu ituhh.. Abang kan dikenal sebagai kolektor cewek-cewek saat SMA." "Ha ha haaa.... Kok itu yang dibicarakan, sehh??" "Terus terang, kami kadang suka cemburu, selain heran tentunya, kok bisa-bisanya sejumlah cewek tunduk ke Abang dalam waktu yang bersamaan. Bahkan Syatir dan Nanna kan sama-sama satu kelas di SMA 2, bukan?" "Ha ha haaa... Kamu ini sepertinya mengajak saya untuk bernostalgia." "Sesekali kan gakpapa, Bang... Tapi benarkah bahwa abang dulu punya baca-baca pemikat wanita?" Pertanyaan terakhir ini seolah melemparkan saya ke masa lampau. Kejadiannya sudah berlangsung lebih dari 20 tahun, masa ketika saya masih duduk di bangku SMA. Suatu ketika, ada seorang paman saya pulang dari merantau. Si Paman ini sudah melanglang buana ke mana-mana, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Singapura, dan Malaysia. Ia mempunyai banyak istri. Pernah dia pulang membawa tiga istrinya sekaligus. Semuanya akur. Tak ada gontok-gontokan, apalagi jambak-jambakan. "Om ini hebat, ya. Punya istri banyak. Gimana sih caranya bisa memikat wanita, Om?" "Ha ha haaa... Ndy, jadi laki-laki Bugis itu gak boleh kosong. Apalagi dalam soal wanita. Kita harus berisi. Untuk memikat wanita itu juga ada manteranya." "Ah, mana ada sih mantera yang manjur sekarang, Om." "Sudahlah, kalau percaya, saya kasih, kalo enggak ya sudah. Gak ada artinya." Saya penasaran mendengar si Paman. Dan suatu ketika, kalo gak salah malam Jum'at. Saya diminta berwudhu dan mengambil kertas. Dan kemudian saya disuruh menyalin sejumlah mantera, termasuk baca-baca pemikat wanita. Konon ini adalah baca-baca (mantera) orang Bugis sejak dulu. [caption id="" align="alignright" width="265" caption="ilustrasi: aksara Bugis"]
- Suami Istri Membunuh Setan
- Manusia Kloning Mirip Artis
- Sultan Bolkiah: Siapa Lagi Istri Berikutnya…?!
- Perjalanan Mariska Mendobrak Tabu Seks
- Kisah di Balik Perceraian Sultan Bolkiah-Azrinaz Mazhar
- Gila, 97 Persen Siswa SMP Nonton ‘Bokep’!
- Kisah ‘Trio Kwek-kwek’ Mirip Artis
- “Sungguh Besar Kemaluanku Berdiri…”
- Roy Syur Yuk Vs Ariel Peterporn
- Kisah Inge: Beranak Bule
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H