aku suka hujan yang sederhana
tetapi aku juga suka kemarau yang sederhana
sesederhana pak sapardi dalam puisi cintanya
memang,
alam dan manusia tak pernah timpang
seimbang tanpa harus ditimbang
secongkak apapun manusia pada alam,
alam tak pernah diam
akan melebihi kecongkakannya, bahkan lebih kejam
alam dan manusia seperti sepasang tetangga yang sinis
namun alam lebih banyak diam dan bersikap manis
manusia hanyalah sosok picis yang sok puitis
bersajak ria menebar janjinya,
dibalik wajah hina sang betara kala
buas, licik, dan kerakusannya dibalut apik dengan topeng brahmana
aku rindu hujan yang sederhana
aku rindu kemarau yang sederhana
manusia dan alam hendaklah sederhana
hilanglah semua prasangka diantara kita
(Andy Setyanta : Alam Manusia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H