Mohon tunggu...
Berhane
Berhane Mohon Tunggu... lainnya -

Jah Bless us ...d(^__*)b .. Psalm 23 \r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

When a Blind Man Say

2 Februari 2014   21:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

Elok sinar mentari pagi

terik sang surya di siang terang menjelang senja

malam yang datang silih berganti

cepat bergulir sang waktu menyapa usia

nasib pengemis buta tua renta di sisi duniawi

tak melihat keindahan segala rupa

berbungkus duka nestapa

iba lara

.

Sendiri dalam menanti

sekeping mata uang berbelas kasihan

meratap dalam hati

sang pengemis tua menyimpan harapan

menggugah batin mengoyak relung diri

.

Gurat wajah kusam

tak sekalipun melihat keindahan

kurus kering terbungkus kulit hitam kelam

coba tengadahkan tangan

kasihan

.

bila aku boleh memilih

maka aku memilih untuk tidak pernah terlahir

pengemis tua merintih sedih

melangkah tertatih si fakir

berbisik lirih

.

Raga nan rapuh

sebatang tongkat penyangga agar tak jatuh

lalu duduk dan bersimpuh

bersimbah peluh  kumal lusuh

***

Berhane Selassie

20140202

image : common.wikimedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun