.
Elok sinar mentari pagi
terik sang surya di siang terang menjelang senja
malam yang datang silih berganti
cepat bergulir sang waktu menyapa usia
nasib pengemis buta tua renta di sisi duniawi
tak melihat keindahan segala rupa
berbungkus duka nestapa
iba lara
.
Sendiri dalam menanti
sekeping mata uang berbelas kasihan
meratap dalam hati
sang pengemis tua menyimpan harapan
menggugah batin mengoyak relung diri
.
Gurat wajah kusam
tak sekalipun melihat keindahan
kurus kering terbungkus kulit hitam kelam
coba tengadahkan tangan
kasihan
.
bila aku boleh memilih
maka aku memilih untuk tidak pernah terlahir
pengemis tua merintih sedih
melangkah tertatih si fakir
berbisik lirih
.
Raga nan rapuh
sebatang tongkat penyangga agar tak jatuh
lalu duduk dan bersimpuh
bersimbah peluh  kumal lusuh
***
Berhane Selassie
20140202
image : common.wikimedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H