Di bawah sinar rembulan purnama,
Tiga hati bergetar dalam satu rasa.
Kau, yang pertama, sinar pagi,
Dengan senyum manis, hangat menghampiri.
Kau, yang kedua, bintang di malam,
Dalam tatapmu, ku temukan damai yang dalam.
Namun di antara kita, ada bayang-bayang,
Cinta yang terbelah, penuh harapan dan keinginan.
Ketika kau berbisik, hatiku bergetar,
Namun saat kau datang, semuanya terasa samar.
Satu cinta yang sejati, dua jiwa terikat,
Dalam kebingungan, kita terjebak.
Malam berujung, fajar pun menjelang,
Di antara kita, rasa ini bergelut, tak henti berjuang.
Siapa yang kan pergi, siapa yang kan tinggal?
Dalam cinta segitiga, kita semua terluka.
Hanya waktu yang bisa menjawab,
Siapa yang kan menang, siapa yang kan terdampar.
Di balik senyum, ada air mata tersembunyi,
Cinta ini rumit, namun tetap kami hargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H