warung kelontong yang dijaga mantan Sparepart Nissan tersebut.
BANDUNG - "Terima kasih Kang sudah memperbolehkan saya istirahat diwarung," ujar seorang gojek kepada Wawan Setiawan (35), penjaga Warung Novia Abadi di kawasan Sukamenak, Kabupaten Bandung. Pemandangan seperti ini sudah biasa terjadi diÂ
"Dulu di Nissan, saya dipercaya menangani mobil-mobil mewah customer. Sekarang, saya dipercaya menjaga warung. Dua-duanya adalah amanah yang harus dijaga," ujar Wawan dengan bijak.
Perjalanan Wawan dimulai saat dealer tempatnya bekerja terpaksa tidak melanjutkan kontrak  akibat pandemi. Setelah 4 tahun berkarir sebagai Sparepart Nissan Veteran Bandung, dia memulai lembaran baru dengan menjaga warung di garasi rumah Ibu Lina Herlinawati.
Â
"Customer service itu bukan tentang produk yang kita jual, tapi tentang kepercayaan yang kita bangun," jelasnya. Prinsip ini yang membuat warungnya berbeda:
Standar Operasional:
- Buka tepat waktu: 08.00 - 00.00 WIB
- Pencatatan detail untuk sistem titipan
- Pembukuan transparan untuk pemilik warung
- Area warung selalu bersih dan tertata
- CCTV 24 jam untuk keamanan
Â
Warung Novia Abadi kini menjadi pusat aktivitas warga:
- Tempat titip dagangan UMKM
- Tempat nongkrong anak muda
- Titipan paket dan dokumen
- Pusat informasi kegiatan warga
"Waktu pertama buka warung, saya terapkan sistem yang sama seperti di Nissan: ramah, teliti, dan bertanggung jawab. Rupanya ini yang membuat warga percaya," kenang Wawan.
Â
Pak RT setempat, Haji Wawan, mengakui peran penting Warung Novia Abadi. "Sejak ada Kang Wawan, warga jadi punya tempat yang bisa diandalkan sampai larut malam. Kalau ada apa-apa, tinggal ke warungnya," ujarnya.
Â
Wawan menerapkan sistem manajemen yang dia pelajari di Nissan:
Â
Sistem Pencatatan
- Buku titipan barang/kunci/dokumen/paket
- Catatan pembukuan warung
Layanan Tambahan
- WhatsApp info warung
- Layanan antar untuk lansia
- Notifikasi untuk barang titipan
Â
Setelah 2 tahun beroperasi:
- Omset harian: Rp 1.000.000 - 1.500.000
- Member tetap: 50 KK
- Tingkat kepercayaan: 80%
- Zero komplain untuk sistem penitipan
"Yang paling membahagiakan bukan omsetnya, tapi kepercayaan warga. Itu tidak bisa dibeli dengan uang," ungkap Wawan.
Â
Menurut Wawan, ada beberapa kunci sukses dalam membangun kepercayaan:
- Konsistensi dalam pelayanan
- Transparansi dalam segala hal
- Cepat tanggap terhadap kebutuhan warga
- Menjaga amanah sekecil apapun
- Sama rata dalam pelayanan (tidak memandang umur)
"Di Nissan, saya belajar bahwa reputasi itu dibangun dari hal-hal kecil. Satu kali mengecewakan customer, kepercayaan bisa hilang," jelasnya.
Â
Kesuksesan Wawan menginspirasi banyak orang, terutama para korban putus kontrak kerja. "Saya sering bilang ke teman-teman: skill melayani customer itu modal utama. Bisnis bisa dimulai dari mana saja," tuturnya.
Saat ini, Wawan aktif membagikan beberapa pengalaman yang ingin membuka usaha. "Berbagi ilmu itu ibadah. Kalau banyak yang sukses, lingkungan jadi lebih sejahtera," ujarnya.
Â
"Saya ingin warung ini jadi contoh bahwa bisnis kecil pun bisa dikelola secara profesional. Yang penting adalah kejujuran dan konsistensi dalam melayani," tambah Wawan.
Kisah Wawan membuktikan bahwa kepercayaan adalah modal terbesar dalam bisnis. Dari melayani pemilik mobil mewah hingga menjaga warung kelontong, prinsip pelayanan prima tetap menjadi kunci kesuksesan.
"Hal besar dimulai dari hal kecil, jangan takut memulai dan jangan menyepelekan kepercayaan yang telah diberikan dan balas kepercayaan tersebut dengan hasil yang diberikan," tutup Wawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H