Mohon tunggu...
Andy Dharma
Andy Dharma Mohon Tunggu... -

Andy Dharma lahir: 17-10-1973, saat ini tinggal di Batam, berprofesi sebagai ahli therapis, juga mengajar THAI CHI I CHING dan MEDITASI. Alamat sekretariat THAI CHI I CHING di ruko Mega Legenda BLOk A 3 no:18 BATAM - KEPRI. Email: andytaichi@yahoo.com. BLOG: http//taichiiching.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

The Way of Love

24 April 2010   17:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Syam dari Tabriz sedang tercenung disebuah pasar yang ramai di Konya ,matanya lekat menatap sebuah batu dijalanan pasar.
Kumal dekil itulah penglihatan semua orang yang lewat ketika orang orang melihat Darwish ini.

Duduk diam mematung dengan matanya yang tajam ia terus memandang batu itu dengan seksama.
Namun tiba tiba ia berteriak marah dan melolong dengan keras ,ketika batu yang ia sedang lihat ,dibuang oleh orang orang di pasar.

"Mengapa kalian begitu kejam padaku ? ,aku tak mengangu kesenangan kalian ,maka kalian janganlah menganggu aku".

Seorang penduduk Konya pun bertanya pada Darwish ini ,

"Wahai orang tua ,mengapa engkau terus mengamati batu itu seharian apa kau tak punya pekerjaan lain"

Darwish inipun menjawab :

"Aku sedang melihat dan merasakan sinar Allah dalam batu itu"

Tergelak lah para pendudk Konya itu ,mendengar jawaban orang tua dekil itu.
Kemudian merekapun berbisik "lihatlah orang tua kumal itu dialah yang menjadi guru atau diakui sebagai Mursid oleh tokoh agama kita yaitu Jalarudin rumi."

"Betapa tak pantas ya"

Itulah gunjingan gunjingan para penduduk Konya sejak Rumi berguru pada Syam dari Tabriz ini.

Suatu hari Rumi pun berkata pada Mursidnya :

"Guru jagalah tingkah lakumu yang tak lazim agar orang orang tak memandang remeh kamu dan juga aku "

Kemudian Syam pun menjawab :

"Tugasku hanya menbakar engkau sampai hilang semua dan yang tingal hanyalah cinta ,sedang orang lain bukan tugasku ,itu tuhgasmu untuk menyadarkan mereka"

Rumi pun dibimbing oleh Syam dari Tabriz sampai menemukan kesejatian dari jalan cinta ,walaupun akhirnya Syam dari Tabriz ini akhirnya dibunuh oleh anaknya Rumi sendiri karena rasa cemburu dan merasa orang ini telah merusak nama baik ayahnya.

Namun Sang mursid ini hanya meningalkan sepengal puisi cinta:

"Rumi aku pergi karena kalau masih ada aku, engkau tak bisa menhadap padanya secara langsung pada wajahNYA"

Sebuah cuplikan bebas dari buku :
The way of love
Jalan cinta Rumi
Karya: Niggel Watt

Salam damai selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun