Mohon tunggu...
Muhammad Andy Dava
Muhammad Andy Dava Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Partikelir Timur Jawa Dwipa Penikmat Sejarah, Politik, Filsafat, Kopi, dan Alkohol Lokal

Amorfati Ego Fatum

Selanjutnya

Tutup

Politik

Refleksi Awal Globalisasi China "Jalur Sutera" sebagai Bentuk Corak Ekonomi Politik China Abad 21

9 Juli 2020   09:00 Diperbarui: 9 Juli 2020   09:19 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Guardian melaporkan, mereka khawatir China akan menggunakan OBOR sebagai alat diplomasi perangkap utang yang nantinya akan dimanfaatkan untuk hal-hal yang menguntungkan China, misalnya dalam kasus pertikaian LCS dan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia. Sejumlah negara lain juga khawatir bahwa kehadiran China melalui OBOR di banyak negara akhirnya akan berujung pada ekspansi militer. 

Di Indonesia sendiri salah satu proyek OBOR yang sedang berjalan adalah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Presiden Jokowi menyambut OBOR secara posiitf karena dirasa sejalan dengan visinya untuk mengembangkan Indonesia sebagai negara maritim. 

Meski demikian, laporan dari Tenggara Strategics, Indonesia mesti bersikap hati-hati terhadap inisiatif. Terlebih, kontroversi terkait rumor tenaga kerja China dalam waktu beberapa terakhir ini cukup marak. Bukan tidak mungkin, saat Indonesia ataupun negara-negara yang terlibat dalam proyek OBOR tidak berhati-hati, negara-negara ini akan memiliki masalah dengan OBOR.

Penutup

Dengan tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah kejayaan China pada zaman jalur perdagangan internasional kuno menghubungkan antara wilayah dunia bagian Barat dan Timur, Jalur ini merupakan jalur penghubung yang mempertemukan antara pedagang yang berasal dari barat dan timur untuk melakukan aktifitas perdaganganakan, yang disebut sebagai Jalur Sutra (Silkroad), akan diulang dalam zaman dan corak yang berbeda melalui proyek ekonomi globalisasi The New Silkroad atau OBOR (ONE-BELT-ONE-ROAD). 

Kita dapat mengintrepatasi dari tulisan diatas melalui prespektif corak ekonomi politik bahwasanya dalam mengembalikan kejayaan China seperti pada zaman Jalur Sutra, kita harus melihat bagaumana konstruk kewaspadaan yang dibangun negara-negara di Asia, Eropa, dan sebagian di Afrika yang harus menjadi korban kepentingan ambisius China dalam persaingan melawan Amerika Serikat, Uni Eropa. Tentu OBOR menguntungkan negara-negara tersebut terutama dalam konsteks pembangunan dan pertumbuhan, namun juga harus diwaspadai bagaimana konsekwensi kedepan agar tidak impulsif dan menjadi bumerang bagi mereka.

 

Catatan Kaki:
[1] Xinru Liu, The Silk Road in World History, (New York:Oxford,2010), Hal, 10.

[2] Yantina Debora. 2017. https://tirto.id/ambisi-cina-dengan-proyek-jalur-sutra-abad-21-cv27. Diakses 2019

[3] Haripa, T. I. (2017, Oktober 25). Mega Proyek Tiongkok: Jalur Sutra Abad 21 dan Konektivitas ASEAN.Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada

[4] Henrik H Sorensen & Boris Marshak. "Silkroute" The Dictionary of Art. Ed Jane Turnner. Vol28. New York:Grove.1996 Hal 718

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun