Mohon tunggu...
a_selaludihati
a_selaludihati Mohon Tunggu... Guru - Andy Hermawan

Terlahir dengan nama Andy Hermawan, saat ini berprofesi sebagai edupreneur dan pendongeng.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pesona Pasangan Capres dan Cawapres: Mengapa Lebih Memikat daripada Calon Legislatif?

27 Januari 2024   18:04 Diperbarui: 27 Januari 2024   18:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image created by Andy using DALL-E3

Halo Kompasioner, saya membuat tulisan ini saat sedang hujan lebat, bagaimana di kota kalian? Nah sambil menyeruput nikmatnya kopi, atau menikmati secangkir teh beraroma nikmat, dengan ditemani kacang rebus sebagai cemilan ringan, saya ingin mencoba mengajak kalian ngobrol sedikit tentang topik hangat yang sedang terjadi di negeri kita tercinta ini. 

Ya, tentunya apalagi jika bukan tentang penyelenggaraan pemilihan umum tahun ini. Tak terasa gelaran lima tahunan pesta demokrasi di Indonesia akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Tanggal 14 Februari 2024 bukan hanya menjadi suatu momentum pengulangan perayaan Hari Kasih Sayang Sedunia atau World Valentine Day. 14 Februari juga akan menjadi momentum bersejarah bagi bangsa ini.

Bagi kalian yang telah memiliki hak pilih, kalian akan turut menjadi penentu siapakah presiden, wakil presiden, serta jajaran legislatif yang akan duduk di kursi-kursi yang sedang mereka perebutkan saat ini. Calon presiden, calon wakil presiden maupun calon anggota legislatif sama-sama melakukan kampanye, memasang baliho dimana-mana, bahkan kegiatan "blusukan' menjadi kegiatan favorit bagi para calon ini. Tetapi yang menarik, mengapa pesona calon anggota legislatif seolah menjadi kalah menarik dari pesona calon presiden beserta pasangannya?

Dalam konteks politik, pesona para pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sering kali menjadi sorotan utama dalam pemberitaan dan perbincangan masyarakat. Pesona ini seringkali dapat mengalahkan pesona yang dimiliki oleh para calon legislatif. Ada beberapa aspek yang membuat pesona pasangan capres dan cawapres lebih mendominasi, dan ini patut diperhatikan oleh para pemilih:

Visibilitas dan Pemberitaan Media:

  • Pasangan capres dan cawapres cenderung mendapatkan porsi pemberitaan yang lebih besar dibandingkan dengan calon legislatif. Media massa cenderung fokus pada figur kepala negara, dan ini secara otomatis meningkatkan visibilitas pasangan capres dan cawapres.

Pemahaman Isu Nasional:

  • Pasangan capres dan cawapres memiliki peran yang lebih besar dalam membahas isu-isu nasional dan kebijakan pemerintah. Dalam kampanye, mereka secara konsisten memaparkan visi dan misi yang bersifat nasional, sementara calon legislatif lebih fokus pada isu-isu lokal yang mungkin kurang menarik perhatian secara nasional.

Karisma dan Kepemimpinan:

  • Pasangan capres dan cawapres biasanya dipilih berdasarkan kepemimpinan, integritas, dan karisma mereka. Mereka harus memiliki daya tarik dan kemampuan untuk memimpin negara. Sementara itu, para calon legislatif lebih diukur berdasarkan kapabilitas mereka dalam mewakili daerah pemilihan masing-masing.

Pola Pikir Nasionalis:

  • Pasangan capres dan cawapres sering menekankan pada semangat nasionalisme dan kebangsaan. Ini menciptakan pesona yang kuat di antara pemilih, sementara calon legislatif cenderung terfokus pada kepentingan lokal atau kelompok kepentingan tertentu.

Kemampuan Berbicara dan Debat:

  • Pasangan capres dan cawapres seringkali berpartisipasi dalam debat-debat nasional yang menarik perhatian masyarakat luas. Kemampuan berbicara mereka menjadi kunci, sementara calon legislatif mungkin tidak memiliki platform yang sama untuk menunjukkan kemampuan berbicara mereka.

Dukungan Partai Besar:

  • Pasangan capres dan cawapres sering mendapatkan dukungan dari partai besar, yang dapat memberikan mereka keunggulan dalam hal sumber daya dan organisasi. Sementara calon legislatif, terutama dari partai kecil, mungkin kesulitan bersaing dalam hal tersebut.

Ini hanya sekelumit cerita sore hari di tengah guyuran hujan deras sambil menikmati kopi hitam dan pisang rebus sebagai pelengkap. Meskipun pesona pasangan capres dan cawapres memiliki daya tarik yang kuat, penting bagi pemilih untuk juga memberikan perhatian pada calon legislatif. Mereka memiliki peran penting dalam proses legislasi dan pembentukan undang-undang yang secara langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari di tingkat lokal. Sebaiknya, pemilih dapat melibatkan diri dalam pemilihan umum dengan pemahaman yang lebih holistik terhadap seluruh proses politik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun