Begitu kagetnya ia ketika telah dekat dan bisa menatap dengan amat jelas wajah perempuan itu. Sonia, dalam hatinya ia berceracau. Itu adalah mantan kekasihnya saat ia sama-sama duduk di bangku kelas satu SMP.
"Apakah kau Sonia? Kau begitu muda"
"Bukan, aku bukan Sonia, mungkin mas salah orang."
"Tidak aku yakin sekali kau Sonia, apa kau tidak mengenaliku?"
"Tidak."
"Sebenci itu kah kau denganku setelah kau kutinggalkan karena aku harus pindah kota mengikuti perpindahan dinas ayahku?"
"Maaf, mas, mas mungkin salah orang."
"Tidak, aku tidak mungkin salah orang."
"Kalau kau tidak percaya, silahkan tanya pada paman disampingku ini, siapa namaku, aku Elia, bukan Sonia."
Lelaki tua disamping Elia menarik dirinya. Lalu mengancam dirinya untuk tidak mengganggu mereka mala mini. Karena mala mini, Elia telah disewanya semalam pnuh dengan tarif ekstra.Â
Tanpa berkata-kata, ia pun menyingkir mendekati kedai. Teman-temannya sedang pergi ke seberang jalan mencari penginapan, pemilik kedai berbicara padanya yang masih belum sepenuhnya dapat berpikir jernih.Â