Mohon tunggu...
Andry Wibowo
Andry Wibowo Mohon Tunggu... Polisi - Salus populi suprema lex esto

Bergotong Royong Membangun Negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Post Normal dan Perkembangan Ilmu Sosial

12 Juli 2020   12:52 Diperbarui: 12 Juli 2020   13:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Upaya Melanjutkan Kehidupan, di saat Jawaban Belum Ditemukan"

Instrumen Pengetahuan.

Revolusi ilmu pengetahuan dunia selalu dimulai dengan ditemukannya instrumen. Penemuan telescope menjadi awal dari revlolusi pengetahuan dalam ilmu fisika. 

Sebuah instrumen yang digunakan untuk melihat, mengamati, memeriksa keberadaan benda-benda langit yang jauh di angkasa luar. Dengan instrumen ini Galileo berhasil menyempurnakan konsep Copernicus yang menjadikan matahari sebagai pusat tata surya (heliosentris). Instrumen ini juga memberikan dukungan bagi Galileo dalam menyusun konsep gravitasi, yang selanjutnya disempurnakan oleh Newton dan Einstein.  

Dalam bidang keilmuan lainnya, biologi telah berhasil mendokumentasikan berbagai macam penemuan setelah mikroskop sebagai instrumennya berhasil memperjelas berbagai macam sebab penyakit yang diakibatkan oleh bakteri maupun virus. 

Sebelum ditemukannya mikroskop, karena ketidaktahuannya membuat manusia merasa perlu pergi ke seorang dukun untuk dijampi-jampi, disembur, diuapi asap kemenyan. Kini, baik ilmu fisika maupun biologi telah memberikan banyak sekali kontribusi kepada manusia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya.

Pembahasan tentang abad 21 menjadi sangat menarik bagi ilmu sosial, karena pada abad ini telah berhasil ditemukan satu instrumen baru untuk mempelajari sikap dan prilaku manusia. Instrumen ini merupakan alat bantu untuk melihat obyek dari ilmu sosial itu sendiri, manusia. 

Studi yang mempelajari tentang prilaku manusia ini sendiri dikatagorikan sebagai sejarah. Keberlangsungan hidup manusia baik di masa lalu, hari ini maupun di masa yang akan datang. Jika ilmu fisika tunduk pada hukum tentang energi dan materi. Ilmu biologi pada hukum-hukum organism, maka sejarah adalah hukum besi bagi prilaku manusia.

Ada tiga hal cara untuk memandang dan mendefinisikan sejarah. Pertama, sejarah adalah sebuah rentetan peristiwa yang merujuk pada waktu. Kedua, sejarah merupakan pengalaman individu. Ketiga, sejarah sebagai landasan sikap dan prilaku, sebagai bentuk refleksi dari sebuah pengalaman, sebuah pemaknaan atas sesuatu. Sejarah adalah "batasan persoalan" yang memiliki konteks dan relevansi.

Instrumen untuk meneropong sejarah manusia hari ini adalah bersumber dari "jejak" prilaku manusia itu sendiri. Sebuah instrumen yang "merekam" fenomena sosial yang terjadi secara massif dan terjadi dalam waktu yang sama. Dunia menyebut instrumen baru ini sebagai jejak digital (big data). Instrumen yang diharapkan secara praktis dapat membantu mengurai dan menyelesaikan tugas sejarah manusia.

Sejarah mengenai apa yang terjadi di masa lalu atau hari ini, akan menjadi landasan yang mempengaruhi sikap dan prilaku manusia di masa yang akan datang. Prilaku masa depan manusia juga akan sangat ditentukan oleh sejarahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun