Mohon tunggu...
Andry Wibowo
Andry Wibowo Mohon Tunggu... Polisi - Salus populi suprema lex esto

Bergotong Royong Membangun Negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agama-Budaya-Ilmu Pengetahuan sebagai Trilogi Kepribadian dan Watak Bangsa

4 Juli 2020   21:18 Diperbarui: 4 Juli 2020   21:39 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dikarenakan natural resources (sumber daya alam terbatas), demografis (populasi) dan historis (korban imperialisme atau kalah perang) sehingga membangkitkan semangat kemandirian bangsa.

Lalu dia melontarkan gagasan  konsep trilogi kepribadian, agama - budaya dan ilmu pengetahuan, yang sepatutnya menjadi muatan dari sikap dan watak kepribadian bangsa  yang tampak dari tindakan sehari hari. Agama, budaya dan ilmu pengetahuan tidak sekedar narasi besar yang dibaca, diinterpretasikan, tetapi jauh dari itu dia dapat dioperasionalkan untuk menerjemahkan dan menjawab tantangan zaman.

Ilmu pengetahuan, agama dan budaya hendaknya tidak dipertentangkan satu dengan yang lainnya. Ilmu dengan rumusan hukum kausalitasnya harus melekat dalam disiplin berpikir bangsa Indonesia. Begitu juga ajaran agama yang mengandung nilai-nilai moralitas yang dapat memberi tauladan dalam berbuat kebaikan.

Serta budaya yang merupakan ibu kandung peradaban Indonesia dengan norma, bentuk, kebiasaan, adat istiadat, yang terlihat indah beraneka ragam. Ilmu, agama, dan budaya, akan memperkuat proses pembentukan identitas dan jatidiri bangsa Indonesia.

Sebagai sebuah negeri yang diberikan limpahan kebaikan sebagai modal alamiah, Indonesia seharusnya telah menjadi kekuatan adi daya yang memiliki posisi tawar politik dan ekonomi setara dengan Amerika, Eropa, China, Jepang, Korsel, Rusia dan negara negara yang produk peradabannya membanjiri market global.

Namun, pada kenyataannya meskipun telah menjadi negara demokrasi terbesar nomor 4 di dunia, sumber daya alam Indonesia yang memiliki keungggulan alamiah serta besarnya jumlah populasi penduduk tidak lantas mampu menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kompetitif.

Di sana sini masih banyak hal fundamental yang memerlukan koreksi dan resolusi baru khususnya guna membenahi kepribadian dan watak umum bangsa ini.

Dengan mayoritas masyarakatnya yang beragama, hidup dalam multikulturalisme kebudayaannya, Indonesia memerlukan akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan upaya strategis nasional memperkuat proses pencapaian cita cita kemerdekaan.

Trilogi kekuatan ajaran agama, norma kebudayaan Nusantara dan rasionalisme ilmu pengetahuan tidak saja diharapkan mampu membangun kepribadian dan watak yang berintegritas, berkemajuan, tetapi juga mampu memperkokoh operasionalisasi Pancasila sebagai ideologi bangsa, serta  UUD 1945 sebagai sumber tertinggi dari sumber hukum nasional yang menjadi  dasar kepemimpinan dan manajemen pembangunan Indonesia.

Pembangunan kepribadian dan watak manusia Indonesia memainkan peran vital bagi kemajuan bangsa. Sumber daya alam yang melimpah ternyata  tidak cukup dijadikan modal bagi bangsa ini untuk bisa  bersaing dengan bangsa lain. Apalagi peta kemajuan bangsa bangsa di dunia khususnya Asia telah banyak berubah.

Trilogi kepribadian diharapkan menjadikan karakter nasional yang merekatkan dari bangsa yang berketuhanan, berbudaya dan berkreasi secara produktif untuk bersaing dengan bangsa lain melengkapi keunggulan alamiah dari kandungan bumi pertiwi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun