Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inflasi, Bukan Basa Basi

19 Juni 2022   13:21 Diperbarui: 21 Juni 2022   14:17 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kebijakan moneter ketat (dw.com)

Ilustrasi: Menentukan anggaran sesuai kebutuhan (military.com)
Ilustrasi: Menentukan anggaran sesuai kebutuhan (military.com)

Melunasi utang dengan bunga variabel. Mengingat suku bunga bisa bergerak naik diikuti bunga kredit semakin mahal, jika memungkinkan utang seperti kartu kredit atau utang konsumsi bisa dilunasi. Lantas mengurangi belanja melalui utang. Bunga untuk utang konsumsi biasanya lebih tinggi dari utang produktif.

Menyiapkan dana darurat. Sebut saja tabungan yang disiapkan untuk keadaan darurat. Situasi serba sulit dan tidak pasti, segala hal bisa terjadi. Memiliki dana darurat akan sangat berguna ketika kepepet. Menabung seperti masih menjadi pilihan bijaksana.

Ilustrasi: Dana darurat (money.usnews.com)
Ilustrasi: Dana darurat (money.usnews.com)

Investasi. Jika masih memiliki dana lebih, ketimbang digunakan belanja hal yang tidak perlu, mungkin sebaiknya tentukan investasi produktif. 

Contohnya pasar modal, obligasi, deposito atau emas. Pilih investasi legal dan sesuai kemampuan. Ingat suku bunga naik, imbal balik dari investasi bisa lebih tinggi, asalkan tidak salah pilih.

Dampak Inflasi Global Bagi Indonesia 

Masyarakat Indonesia sudah pasti terkena dampak langsung persoalan global ini. Merasakan harga-harga semakin mahal adalah indikator paling gampang jika mau menyadari bahwa kondisi saat ini suram.

Kebijakan penyesuaian suku bunga kompak dilakukan oleh hampir seluruh bank sentral, ini menimbulkan persaingan memperebutkan dana investasi luar negeri. Pasar modal Indonesia sudah merasakan aliran dana asing keluar, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan melemah.

Ilustrasi: Nilai uang turun (cnbc.com)
Ilustrasi: Nilai uang turun (cnbc.com)

Harga obligasi negara pun tertekan, serta kurs Rupiah juga mengalami nasib sama dengan proyeksi Rp 14.700 hingga Rp 15.200 per US$ 1. Mungkin tingkat suku bunga akan disesuaikan juga, tinggal menunggu perkembangan situasi lebih lanjut, sudah pasti pemerintah bakal melakukan pengetatan kebijakan moneter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun