Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Citibank Ogah Lanjut, Apa Kabar Bisnis Ritel Bank?

25 April 2021   12:29 Diperbarui: 28 April 2021   10:49 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Transaksi ritel (cgi.com)

Perbankan adalah industri yang diatur sangat ketat oleh regulator, terkait dengan prinsip kehati-hatian semua harus ditaati, jika tidak siap-siap saja dijatuhi sanksi. Namun sering kali terjadi peraturan tertinggal dari tuntutan pasar.

Ilustrasi: Pengalaman adopsi teknologi berpengaruh terhadap perilaku nasabah (efinancialcareers.co.uk)
Ilustrasi: Pengalaman adopsi teknologi berpengaruh terhadap perilaku nasabah (efinancialcareers.co.uk)
Walaupun penyesuaian di ruang lingkup aturan sudah banyak dilakukan, tetap saja perkembangan teknologi selalu lebih awal dari pada implementasi peraturan. Nasabah sudah terlanjur mengadopsi kebiasaan dan teknologi terkini, tetapi secara aturan belum ada pedoman yang mengatur secara pasti terkait perkembangan tersebut.

Sementara pesaing bank di segmen ritel hadir menawarkan kemudahan. Nasabah belajar dari pengalaman transaksi dompet elektronik, e-commerce atau fintech. Seluruhnya memberikan kemudahan, tidak direpotkan layaknya bank. Hasilnya nasabah membandingkan dan menuntut mengapa transaksi di bank tetap ribet?

Bank bingung menyikapinya, mau langsung mengikuti perkembangan tren pasar sesuai pengalaman nasabah tetapi takut sanksi regulator karena dianggap melanggar peraturan. Hal ini sudah sering dialami oleh bank di segmen ritel.

3. Peningkatan produktivitas dan efisiensi

Setiap bank pasti dituntut bisa meningkatkan penjualan dan produktivitasnya, dan dari sisi biaya kalau bisa ditekan serendah mungkin. Produktivitas dan efisiensi. 

Nasabah ditawarkan produk berikut layanan ini itu, dirayu supaya mau menyimpan uang dan menggunakan fasilitas kredit. Senjata andalan yang ditawarkan adalah tingkat bunga khusus atau special rate.

Model nasabah ritel sangat mungkin dipengaruhi oleh bunga khusus dan gimmick macam suvenir, hadiah atau cash back. Akibatnya ongkos produksi produk menjadi lebih mahal, mau terus-terusan perang bunga dan cash back?

Ilustrasi: Produktivitas diimbangi dengan efisiensi (thebalancecareers.com)
Ilustrasi: Produktivitas diimbangi dengan efisiensi (thebalancecareers.com)
Seluruh komponen dihitung sebagai biaya bunga, semakin banyak yang diberikan kepada nasabah  biaya produksinya juga lebih besar. Bank harus lebih pintar mengakali penghematan mengimbangi anggaran biaya demi mendapatkan nasabah ritel.

4. Konsentrasi nasabah terpencar

Bank berharap nasabah mengalokasikan seluruh dananya dan bertransaksi sepenuhnya menggunakan fitur yang disediakan? Sulit, justru nasabah masa kini cenderung memanfaatkan fasilitas dari banyak aplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun