Nilai intrinsik adalah nilai atau harga barang yang digunakan untuk membuat uang atau barang. Jadi ini kembali terkait ongkos produksi. Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri selaku lembaga yang memiliki kewenangan mencetak uang harus melakukan kalkulasi berapa besar ongkos produksinya.
Uang nominal besar seperti pecahan 100.000 ongkos produksinya pasti melebihi ongkos produksi uang recehan, ini mempertimbangkan bahan baku dan standar keamanan uang tersebut. Bagaimana uang jika nilai intrinsik uang recehan? Sudah pasti lebih rendah.
4. Sebagai Investasi
Uang receh jika dikelola dengan baik akan sangat berguna. Sudah tersiar berita ada orang membeli kendaraan dengan menggunakan uang receh simpanannya selama bertahun-tahun. Sifat ketekunan seperti ini sangat layak ditiru. Hasilnya memang tidak sia-sia.
Tidak perlu malu rajin mengumpulkan uang receh, anggap saja sebagai kegiatan iseng. Pasang target berapa jumlah yang harus dicapai atau berapa lama uang receh harus disimpan. Disertai kedisiplinan jumlahnya akan memuaskan.
 5. Jarang DipalsukanÂ
Kabar baiknya lainnya adalah nyaris tidak ada kasus pemalsuan uang recehan, mungkin para pelaku kejahatan malas memalsukan uang nilai kecil ini, mereka lebih tergiur menyebarkan uang palsu bernominal besar. Sehingga laporan temuan uang palsu selalu melibatkan uang pecahan besar.
Keberadaan Uang Recehan Ditolak MasyarakatÂ
Pandangan sesat akan uang recehan dianggap tidak bernilai merupakan realita menyedihkan. Ketika negara dipusingkan masalah tingginya pengangguran dan tingkat kemiskinan, ternyata sebagian masyarakat berulah mencampakan begitu saja uang, walaupun bernominal kecil.