Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menatap Strategi Bisnis Usai Pandemi

25 Maret 2021   07:30 Diperbarui: 8 Juni 2022   22:04 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Aktivitas usaha sesuai pandemi (unido.org)

Diharapkan keterpurukan ekonomi global segera berlalu, vaksinasi menjadi harapan cerah akan pulihnya kehidupan dan ekonomi, bisnis dapat berlangsung baik kembali ketika krisis usai. Itu terjadi andai pandemi teratasi.

Menurut Boston Consultative Group (BCG) dalam menentukan strategi pasca pandemi, perusahaan harus berusaha ekstra keras atau bekerja luar biasa, karena perilaku konsumen dan pola konsumsi mereka turut berubah seiring pandemi.

Ilustrasi: Vaksin memberi harapan pemulihan ekonomi (northwell.edu)
Ilustrasi: Vaksin memberi harapan pemulihan ekonomi (northwell.edu)
Bagaimana pun strategi bisnis harus dapat menyesuaikan terhadap kondisi tersebut, jika bisnis tetap mau bertahan dan rebound. Metode lama, pola pikir dan cara pandang business as usual mungkin tidak lagi layak diterapkan.

BCG mengemukakan pola belanja konsumen memang berubah, e-commerce tumbuh pesat, karena berlakunya lockdown di sejumlah wilayah Amerika Serikat dan Inggris mendorong perubahan perilaku belanja ke ranah online memanfaatkan jaringan internet.

Keberadaan para konsumen bekerja dan beraktivitas di rumah berujung pergeseran gaya hidup, aktivitas di luar rumah dihindari, maka sambil mengisi waktu mereka melakukan kegiatan belanja menggunakan gawai. 

Dapat ditebak jika akses media sosial melonjak hingga 62%, video streaming sebesar 70% serta game adalah 59%, pelakunya mayoritas para generasi millenial dan generasi Z. Sedangkan tingkat peningkatan belanja on line adalah 33%.

Ilustrasi: Perubahan pola konsumsi (kitchener.ctvnews.ca)
Ilustrasi: Perubahan pola konsumsi (kitchener.ctvnews.ca)
Maka pertimbangan yang harus menjadi perhatian dalam menetapkan strategi bisnis dalam kondisi ini adalah:

1. Mengubah cara pandang, menyadari jika dunia dan perilaku konsumen berubah

Penting disadari jika krisis kali ini berbeda dari kasus krisis sebelumnya, penyebab utama terjadinya krisis 2020 bermula dari krisis kesehatan merembet ke krisis ekonomi. Jika krisis pra pandemi, manusia masih bebas berkeliaran, hal itu tidak berlaku lagi.

Pola konsumsi barang dan jasa berubah karena perilaku konsumen yang sudah terbiasa terpaksa harus menjalankan protokol kesehatan serta berdiam diri di rumah. Pendekatan pemasaran juga selayaknya bisa semakin spesifik, semakin bisa memahami kebutuhan konsumen lebih detil.

Ilustrasi: Perilaku konsumen tidak lagi sama (eatthis.com)
Ilustrasi: Perilaku konsumen tidak lagi sama (eatthis.com)
2. Memanfaatkan media digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun