Perlu dipahami jika marketing di sini bukan hanya berbicara mengenai penjualan, cakupannya lebih luas.
Tenaga pemasaran dari bidang penjualan akan terus dibutuhkan, karena mereka yang akan berhadapan dengan nasabah, investor atau sebut saja klien.Â
Mereka menawarkan produk dan jasa kepada klien, laba perusahaan bergantung pada keberhasilan tingkat penjualan, tapi kiprah tenaga penjualan tidak bisa berjalan dengan sendirinya karena membutuhkan proses marketing yang matang dari awal.
Marketing juga harus memperhatikan perkembangan tren persaingan antar perusahaan di industri jasa keuangan, tujuannya supaya produk dan model bisnis andalan tidak tertinggal, kalah bersaing dari produk dan jasa serupa dari kompetitor.
Hard skill yang dibutuhkan adalah kemampuan berkomunikasi dan menjalin relasi yang baik dengan klien, hal ini penting terutama bagi tim penjualan. Sementara untuk unit pendukungnya membutuhkan pengetahuan mumpuni sehubungan fitur produk dan analisis perkembangan kondisi industri terkini. Terkadang pola pikir out of the box dan kreativitas sangat dibutuhkan sewaktu mengembangkan produk baru.
2. Manajemen Risiko
Bidang ini dibutuhkan selain karena industri jasa keuangan tergolong high risk, juga diharusnya oleh pihak otoritas. Aspek manajemen risiko mulai diterapkan dari perbankan, pada akhirnya meluas kepada sektor lainnya.Â
Saat ini asuransi, pasar modal dan lembaga keuangan lainnya getol merekrut pekerja yang dapat membuat kerangka manajemen risiko untuk diterapkan.
Tugas utama dari unit manajemen risiko adalah melakukan pemetaan proses dan aktivitas bisnis, kemudian disusun dalam kerangka utama manajemen risiko, mengukur risiko macam apa yang dapat diterima dan bisa dimitigasi agar kerugian yang mungkin terjadi tidak sampai membuat perusahaan menderita kerugian besar atau malah bisa tutup.
Unit manajemen risiko berada pada posisi memetakan dan menarik kesimpulan, untuk kemudian memberikan rekomendasi yang diperlukan.