Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

6 Pekerjaan yang Menjanjikan di Industri Jasa Keuangan

21 Maret 2021   12:47 Diperbarui: 21 Maret 2021   22:04 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bekerja di industri jasa keuangan (Shutterstock.com)

Perlu dipahami jika marketing di sini bukan hanya berbicara mengenai penjualan, cakupannya lebih luas.

Tenaga pemasaran dari bidang penjualan akan terus dibutuhkan, karena mereka yang akan berhadapan dengan nasabah, investor atau sebut saja klien. 

Mereka menawarkan produk dan jasa kepada klien, laba perusahaan bergantung pada keberhasilan tingkat penjualan, tapi kiprah tenaga penjualan tidak bisa berjalan dengan sendirinya karena membutuhkan proses marketing yang matang dari awal.

Ilustrasi: Pembahasan produk dan jasa keuangan (womenonbusiness.com)
Ilustrasi: Pembahasan produk dan jasa keuangan (womenonbusiness.com)
Sisi pengembangan produk dari unit product development juga penting, keberadaan produk berikut fiturnya harus dapat menarik minat klien. 

Marketing juga harus memperhatikan perkembangan tren persaingan antar perusahaan di industri jasa keuangan, tujuannya supaya produk dan model bisnis andalan tidak tertinggal, kalah bersaing dari produk dan jasa serupa dari kompetitor.

Hard skill yang dibutuhkan adalah kemampuan berkomunikasi dan menjalin relasi yang baik dengan klien, hal ini penting terutama bagi tim penjualan. Sementara untuk unit pendukungnya membutuhkan pengetahuan mumpuni sehubungan fitur produk dan analisis perkembangan kondisi industri terkini. Terkadang pola pikir out of the box dan kreativitas sangat dibutuhkan sewaktu mengembangkan produk baru.

2. Manajemen Risiko
Bidang ini dibutuhkan selain karena industri jasa keuangan tergolong high risk, juga diharusnya oleh pihak otoritas. Aspek manajemen risiko mulai diterapkan dari perbankan, pada akhirnya meluas kepada sektor lainnya. 

Saat ini asuransi, pasar modal dan lembaga keuangan lainnya getol merekrut pekerja yang dapat membuat kerangka manajemen risiko untuk diterapkan.

Tugas utama dari unit manajemen risiko adalah melakukan pemetaan proses dan aktivitas bisnis, kemudian disusun dalam kerangka utama manajemen risiko, mengukur risiko macam apa yang dapat diterima dan bisa dimitigasi agar kerugian yang mungkin terjadi tidak sampai membuat perusahaan menderita kerugian besar atau malah bisa tutup.

Ilustrasi manajemen risiko (Sumber: Awardveuveclicquotaward.com.au)
Ilustrasi manajemen risiko (Sumber: Awardveuveclicquotaward.com.au)
Ruang lingkup manajemen risiko sangat luas, pada pelaksanaannya harus berjalan bersama unit bisnis lainnya, karena pihak  yang paham betul risiko terkait adalah pihak pelaksana di setiap unitnya. 

Unit manajemen risiko berada pada posisi memetakan dan menarik kesimpulan, untuk kemudian memberikan rekomendasi yang diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun