Awas, Jangan Cemas Sama Harga Emas

Produksi emas memang bisa dilakukan secara daur ulang, yaitu melebur emas dijadikan perhiasan atau emas batangan, namun proses pertambangan emas tetap berjalan mengejar target keuntungan.

Sangat likuid, ini juga merupakan alasan utama emas menjadi pilihan investasi. Emas sudah dianggap barang berharga yang diperdagangkan oleh khalayak umum. 

Semua orang bisa menerima emas karena peredarannya luas dan ada tolok ukurnya, yaitu nilai pasar sebagai acuan. Setiap saat emas bisa dijual atau dibeli.

Oleh banyak pihak emas dikategorikan sebagai aset safe haven. Pandangan ini menganggap emas investasi aman dan minim risiko. 

Emas senantiasa dikaitkan dengan penurunan nilai uang di masa depan, ketika orang berbicara soal inflasi, emas dianggap sebagai instrumen yang dapat menyeimbangkan portofolio aset.

Investasi emas (Ilustrasi: market.bisnis.com)

Dalam menilai dan menyimpan emas, para investor juga tidak membutuhkan keahlian khusus seperti halnya permata atau lukisan dan barang antik. Emas lebih praktis karena dapat disimpan lebih mudah dalam waktu lama, tidak membutuhkan perawatan khusus.

Pergerakan Harga Emas dan Perilaku Investor

Bagaimanapun emas termasuk komoditas laris yang diperdagangkan, harga pasar setiap hari senantiasa berubah. Sehingga investasi emas tidak melulu harganya naik, ada saat harga emas turut melemah seperti halnya belakangan ini. Sebetulnya fakta tersebut tidak mengherankan, bagian dari dinamika investasi.

Rekor harga emas mencapai harga tertinggi adalah pada 5 Agustus 2020, efek kepanikan dari pandemi yang belum teratasi, harga emas menjulang hingga di atas $ 2.000 per troy ounce. 

Di Indonesia harga emas ANTAM adalah acuan dasar transaksi jual beli emas, mengikuti harga emas global harga emas ANTAM di saat itu mencapai Rp 1.048.000 per gram-nya.

Ilustrasi investor emas (Ilustrasi: riaubisnis.id)

Kondisi tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan karena adanya kepanikan di pasar investasi. Dalam kondisi normal, investor memutar uangnya melalui aneka instrumen bisa dari pasar uang, pasar modal atau komoditas. Namun ketika kondisi pasar goyang, maka para pemilik modal akan mengambil langkah aman.