Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menakar Herd Immunity Aset Safe Haven

25 Juli 2020   20:27 Diperbarui: 26 Juli 2020   09:27 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: businessnewsdaily.com

Menakar Herd Immunity Aset Safe Haven

Jika mengacu kepada karakteristik aset safe haven, terkesan aset safe haven kebal akan gonjang-ganjing pasar. Keresahan pasar memang bisa memicu sentimen berujung kerugian akibat penurunan harga instrumen investasi, jelas kondisi ini menjadi mimpi buruk para pemilik modal.

Lantas apakah betul aset safe haven memiliki herd immunity sehingga kebal dari potensi kerugian? 

Dalam investasi perlu dicermati tidak ada instrumen yang menjanjikan keuntungan terus menerus, termasuk safe haven. Investasi yang menguntungkan secara utuh tanpa pernah mengalami kerugian hanya berupa utopia, tidak ada.

Ilustrasi: investmentexecutive.com
Ilustrasi: investmentexecutive.com
Yang perlu dipahami adalah memperhatikan siklus dari instrumen investasi, tren pasar serta perkembangan kondisi ekonomi, hal-hal tersebut merupakan dasar kajian untuk memastikan tekad mengambil keputusan instrumen macam apa yang patut diambil.

Emas. Harga emas di tahun 2020 mencetak rekor tertinggi, harga emas Antam pada 2 Januari 2020 ditawarkan sebesar Rp 772 ribu per gram, sampai 25 Juli 2020 harganya menjulang sampai Rp 989 ribu, nyaris menyentuh harga Rp 1 juta setiap gram. 

Jika melihat peningkatannya sangat luar biasa, namun kondisi ini juga terpengaruh dari perkembangan ekonomi global akibat pandemi Covid-19. Emas diburu banyak pihak karena dianggap minim risiko, akibatnya permintaan di pasar bertambah kemudian memicu peningkatan harga.

Pemilik emas yang sudah membeli sebelum tahun 2020 tentu diuntungkan karena nilai asetnya ikut terkerek naik. Namun ke depan potensi penurunan harga perlu diwaspadai, jika kondisi ekonomi sudah pulih, para investor akan kembali memilih opsi lain, harga emas pun bisa stagnan atau bahkan turun. 

Untuk tujuan jangka panjang emas dapat menjadi pilihan investasi menguntungkan.

Ilustrasi: luxurygoldbars.com
Ilustrasi: luxurygoldbars.com
Obligasi negara. Instrumen ini juga dipengaruhi oleh situasi negara terkait. Obligasi yang diterbitkan Amerika Serikat pernah mengalami kelesuan akibat krisis di tahun 2008, di tahun 2020 pun kondisi ekonomi Amerika Serikat goyah akibat Covid-19 dan persoalan lainya. 

Kondisi serupa dialami obligasi negara yang diterbitkan Indonesia. Pada Maret 2020 situasi pasar sempat tidak ramah terhadap harga obligasi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun