Menakar Herd Immunity Aset Safe Haven
Jika mengacu kepada karakteristik aset safe haven, terkesan aset safe haven kebal akan gonjang-ganjing pasar. Keresahan pasar memang bisa memicu sentimen berujung kerugian akibat penurunan harga instrumen investasi, jelas kondisi ini menjadi mimpi buruk para pemilik modal.
Lantas apakah betul aset safe haven memiliki herd immunity sehingga kebal dari potensi kerugian?Â
Dalam investasi perlu dicermati tidak ada instrumen yang menjanjikan keuntungan terus menerus, termasuk safe haven. Investasi yang menguntungkan secara utuh tanpa pernah mengalami kerugian hanya berupa utopia, tidak ada.
Emas. Harga emas di tahun 2020 mencetak rekor tertinggi, harga emas Antam pada 2 Januari 2020 ditawarkan sebesar Rp 772 ribu per gram, sampai 25 Juli 2020 harganya menjulang sampai Rp 989 ribu, nyaris menyentuh harga Rp 1 juta setiap gram.Â
Jika melihat peningkatannya sangat luar biasa, namun kondisi ini juga terpengaruh dari perkembangan ekonomi global akibat pandemi Covid-19. Emas diburu banyak pihak karena dianggap minim risiko, akibatnya permintaan di pasar bertambah kemudian memicu peningkatan harga.
Pemilik emas yang sudah membeli sebelum tahun 2020 tentu diuntungkan karena nilai asetnya ikut terkerek naik. Namun ke depan potensi penurunan harga perlu diwaspadai, jika kondisi ekonomi sudah pulih, para investor akan kembali memilih opsi lain, harga emas pun bisa stagnan atau bahkan turun.Â
Untuk tujuan jangka panjang emas dapat menjadi pilihan investasi menguntungkan.
Kondisi serupa dialami obligasi negara yang diterbitkan Indonesia. Pada Maret 2020 situasi pasar sempat tidak ramah terhadap harga obligasi Indonesia.