Apakah tren ini akan terus berlanjut? Nampaknya ini adalah fenomena sesaat, kelak jika kondisi perekonomian membaik, lapangan kerja dan dunia usaha kembali pulih, para pedagang dadakan kemungkinan besar akan kembali menjalankan profesi atau bisnis utamanya yang terpaksa vakum.
Siklusnya kembali pada kondisi normal. Makanan rumahan sebagai bagian dari konsumsi gaya hidup dan para pedagangnya adalah yang sudah mengenal baik seluk beluk pasar cerukannya.Â
Perubahan ini akan sangat bergantung seberapa cepat perekonomian pulih kembali, sehingga masyarakat dapat segera kembali bekerja dan berusaha sesuai bidangnya.Â
Tren bisnis makanan rumahan, yay or nay? Yang jelas para pelaku di bisnis ini perlu mendapat apresiasi, jika berminat mencicipi silahkan melakukan transaksi, mudah-mudahan cocok dan menjadi langganan. Semoga saja situasi cepat membaik.
***
Mencicipi lumpia dan cwie mie di Depot Hok Lay saat bertandang ke kota Malang meninggalkan kesan sekaligus kerinduan akan nuansa masakan rumahan yang disajikan. Depot Hok Lay berdiri sejak tahun 1946, aneka menu andalan di Depot Hok Lay adalah racikan dari generasi pertama pendirinya.
Peta persaingan bisnis semakin ketat, banyak para pemain baru bermunculan. Bagi pemain lama, mempertahankan kualitas serta menjaga supaya cinta konsumen tetap melekat merupakan strategi menjaga bisnisnya bertahan. Sementara bagi pemain baru, peluang tetap ada bahkan di saat situasi sulit sekalipun. Berusaha dan berdoa, ora et labora.
(Terinspirasi dari artikel 4 Fenomena yang Bersemi di Masa Pandemi, penulis Nita Kris Noer).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H