Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kembali ke Tempat Kerja Lama? Kenapa Tidak!

21 Juni 2020   14:24 Diperbarui: 21 Juni 2020   17:45 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: freedomandsafety.com
Ilustrasi: freedomandsafety.com
Faktor Negatif
Kesenjangan adalah hal yang biasanya terjadi. Ketidakpuasan dari sebagian rekan lama yang melihat mantan kembali. Wajar sebenarnya, tapi tidak perlu dirisaukan. Kesenjangan dari rekan lama yang stagnan karir dan gajinya, merasa tidak diapresiasi oleh perusahaan padahal sudah sangat lama mengabdi.

Pandangan negatif atas dasar iri hati tidak perlu ditanggapi, anggap sebagai dorongan kita bekerja profesional, membuktikan komitmen memajukan perusahaan menjadi lebih baik.

Sikap toxic dari rekan lama itu sebetulnya muncul karena diri mereka sendiri, toh mereka tidak merasakan atau mengetahui perjuangan ketika para mantan menjalani proses di tempat kerja lain. Justru karena pengorbanan itu para mantan memiliki nilai tambah. Sementara para rekan yang iri hanya mengeluh tapi tidak berusaha apa-apa.

Perlu Dilakukan Setelah Kembali Bergabung dengan Perusahaan Lama
Bagi para mantan yang kembali ke naungan perusahaan lama ada baiknya menginstrospeksi diri, melihat kembali perjalanan sebelumnya di perusahaan lama.

Tujuannya adalah memperbaiki kualitas pribadi agar menjadi lebih baik. Menjadi diri sendiri penting namun perlu diingat bahwa segala kekurangan atau perilaku kurang baik di masa lalu sedapat mungkin tidak terulang. Ini juga upaya cerdas membungkam pandangan negatif dari para rekan lama yang iri.

Tetap berlaku profesional. Bagaimana pun kembali bekerja di tempat lama merupakan komitmen hubungan kerja, bukan kunjungan untuk tujuan nostalgia. Kemampuan dan pengetahuan dari tempat kerja lainnya bisa diimpelementasikan ketika bergabung kembali di tempat lama. Hal tersebut dapat turut mendorong kemajuan perusahaan lama tempat bergabung.

Ilustrasi: myoptimity.weebly.com
Ilustrasi: myoptimity.weebly.com
Move on. Kembali ke tempat lama, bisa jadi sudah ada perkembangan lain yang belum diketahui. Jangan lantas terlarut dalam kenangan.

Move on, tatap masa depan rencanakan kemajuan diri dan perusahaan. Kebiasaan di tempat kerja lain yang dapat membangun perusahaan lama bisa diterapkan jika hal itu memungkinkan, jika tidak cari cara untuk bisa disesuaikan.

Jaga hubungan baik. Ini modal penting bagi profesional, di mana pun kita bekerja sedapat mungkin bangun hubungan baik dengan seluruh elemen di organisasi. Tetap jalin komunikasi, walaupun sekadar menyapa, tidak ada salahnya. Karena kita tidak pernah tahu jika suatu saat ternyata kembali lagi ke mantan.

***
"If you had something to do with the writing of the song, it was split evenly. That took the pressure off any credit disputes and let the creativity flow. And since the band would ultimately play the song, no matter how it started, it always ended up sounding like Aerosmith."

Joe Perry dikenal sebagai gitaris berbakat, namanya dikenal menjadi musisi internasional karena bagian dari band asal kota Boston, yaitu Aerosmith. Dan Joe Perry ternyata adalah salah satu contoh profesional yang kembali ke sang mantan. 

Ya, faktanya pada kurun waktu 1979-1984, Joe Perry hengkang dari Aerosmith. Setelah kembali rujuk bersama Steve Tyler dan rekan, Joe Perry membuktikan loyalitasnya sebagai bagian dari Aerosmith sampai saat ini. Jika kembali menjadi lebih baik, kenapa tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun