Marty McFly adalah seorang remaja yang berteman dengan ilmuwan nyentrik pencipta mesin waktu bernama Emmet "Doc" Brown. Di saat mendemonstrasikan mesin waktunya, mendadak Doc Brown dan McFly diserang sekelompok teroris yang berupaya merebut plutonium sebagai bahan bakar mesin waktu berbentuk mobil.
Sewaktu para teroris menyerang Doc Brown, McFly secara tidak sengaja mengaktifkan mesin waktu dan telempar pada masa 30 tahun sebelumnya atau tahun 1955.
McFly tedampar di tahun 1955 tanpa memiliki plutonium tenaga penggerak mesin waktu, lantas McFly mencari Doc Brown muda dengan tujuan membantunya supaya bisa kembali ke tahun 1985.
Ternyata selain bertualang mencari Doc Brown muda, McFly juga berurusan dengan orang tuanya di kala masih remaja, serta berhasil mengusahakan agar keduanya jadi pasangan sampai menikah. Dikisahkan McFly berhasil kembali ke tahun 1985 dan memperbaiki kondisi kehidupan keluarganya juga menyelamatkan Doc Brown dari serangan teroris.
Lalu bagaimana jika kembali ke kantor tempat bekerja lama? Atau setelah memutuskan keluar dari tempat bekerja sebelumnya setelah beberapa tahun lamanya ternyata kembali lagi. Tentu saja hal ini sangat mungkin terjadi. Sudah pergi ternyata balik lagi ke mantan, "He.. he.. he" Boleh tertawa tapi kenyataan seperti ini dapat dialami oleh siapa pun.
Alasan Kembali ke Mantan, eh Maksudnya ke Tempat Kerja Sebelumnya
Manusia adalah mahluk yang memiliki cita-cita atau ekspektasi. Dan tidak semua ekspektasi dapat ditemukan di tempat kerjanya.
Masalah gaji lah, hubungan dengan rekan kerja yang kurang menyenangkan atau murni alasan profesional menemukan peluang lebih baik di tempat lain. Resign, mengundurkan diri, istilah tersebut menjadi ungkapan pada akhirnya seseorang menyudahi sepak terjangnya di sebuah tempat kerja.
Perjalanan hidup adalah sebuah rangkaian proses penuh hal menarik, tidak terduga. Selepas bekerja di berbagai tempat, kenangan akan mantan, maksudnya ini adalah tempat kerja lama bisa saja berkesan dalam ingatan.
Seiring proses waktu, kematangan seorang profesional akan terbentuk beserta peningkatan kepribadian dan kompetensinya. Pengalaman dan jam terbang malang melintang di perusahaan lain dapat menjadi modal kembali ke sang mantan, tempat kerja lama. Kembali berkontribusi mengembangkan sang mantan.
Alasan Mantan Kembali
"Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud. Aku tak bisa pindah, pindah ke lain hati." Meminjam lirik lagu milik KLA Project, silahkan diguyoni tak bisa ke lain hati, namun jika kembali ke pangkuan sang mantan karena faktor profesional sama sekali tidak salah.
Bukankah setiap lowongan pekerjaan disediakan karena faktor kebutuhan tenaga kerja? Dan siapa pun yang dinilai memenuhi kualifikasi dapat direkrut guna memenuhi kebutuhan tersebut. Termasuk mantan, sudah pasti.
1. Adanya Kesempatan
Perusahaan butuh tenaga profesional, pekerja butuh lapangan kerja. Prinsip ini menjadi dasar kesepakatan hubungan kerja, sehingga terciptalah kesempatan untuk kembali. Walaupun mungkin ada peran dari kenalan rekan di perusahaan lama, namun kebutuhan tenaga kerja adalah pertimbangan kembalinya sang mantan secara profesional.
Hanya saja karena faktor koneksi sang kandidat baru tapi rasa lama menjadi prioritas. Asalkan kompetensinya sesuai, sah-sah saja. Urusan ada tawaran lebih baik, itu bagian dari negosiasi.
2. Telah Dikenal
Kandidat baru tapi lama memiliki keunggulan jika dibandingkan kandidat baru betulan. Perusahaan sudah mengenal karakter dan kinerjanya.
Unit kerja Human Resource pasti memiliki rekam jejak di masa lalu. Kelebihan maupun kekurangannya sudah teradministrasi, tinggal ditinjau lagi. Jadi perusahaan tidak terlalu repot menganalisis karakter dan kemampuan dasar dari kandidat.
Adalah dua hal yang termasuk pertimbangan seorang kandidat layak direkrut atau tidak, termasuk kandidat kategori mantan. Tak dipungkiri rekam jejak di suatu tempat bekerja dapat menjadi pengalaman berharga dan diharapkan meningkatkan kompetensi sang mantan.
Hal ini menjadi nilai tambah, karena dari pengalaman dan kompetensi tersebut nantinya sang mantan dituntut meningkatkan kinerja perusahaan.
Faktor Positif dan Negatif Kembalinya Sang Mantan
Walaupun balik lagi ke perusahaan lama itu bukan hal aneh, tidak ada salahnya juga menyadari faktor positif dan negatifnya, sebagai berikut:
Faktor Positif
Penyesuaian diri lebih singkat. Tidak seperti halnya rekan kerja baru pasti belum mengenal kultur dan kebiasaan organisasi, sang mantan dapat lebih beradaptasi lebih singkat karena faktor teman lama.
Di sisi lain ikatan emosional sudah lebih dulu terjalin, sehingga proses adaptasi lebih mudah dan cepat. Hanya dibutuhkan mengetahui perkembangan organisasi serta rekan kerja lain yang belum dikenal selama sang mantan meninggalkan perusahaan di waktu sebelumnya.
Perilaku dan rekam jejak baik. Salah satu alasan menerima mantan kembali adalah perilakunya, rekam jejak dan kinerjanya tergolong baik. Reputasi ini jangan disia-siakan, tingkatkan lagi didukung adanya pengalaman dan kompetensi yang diperoleh dari tempat kerja lain.
Berikan kontribusi optimal atas kepercayaan tersebut. Jika sebelumnya seseorang mengundurkan diri dikenal sebagai biang masalah atau memiliki perilaku buruk, perusahaan cenderung enggan merekrutnya kembali.
Kesenjangan adalah hal yang biasanya terjadi. Ketidakpuasan dari sebagian rekan lama yang melihat mantan kembali. Wajar sebenarnya, tapi tidak perlu dirisaukan. Kesenjangan dari rekan lama yang stagnan karir dan gajinya, merasa tidak diapresiasi oleh perusahaan padahal sudah sangat lama mengabdi.
Pandangan negatif atas dasar iri hati tidak perlu ditanggapi, anggap sebagai dorongan kita bekerja profesional, membuktikan komitmen memajukan perusahaan menjadi lebih baik.
Sikap toxic dari rekan lama itu sebetulnya muncul karena diri mereka sendiri, toh mereka tidak merasakan atau mengetahui perjuangan ketika para mantan menjalani proses di tempat kerja lain. Justru karena pengorbanan itu para mantan memiliki nilai tambah. Sementara para rekan yang iri hanya mengeluh tapi tidak berusaha apa-apa.
Perlu Dilakukan Setelah Kembali Bergabung dengan Perusahaan Lama
Bagi para mantan yang kembali ke naungan perusahaan lama ada baiknya menginstrospeksi diri, melihat kembali perjalanan sebelumnya di perusahaan lama.
Tujuannya adalah memperbaiki kualitas pribadi agar menjadi lebih baik. Menjadi diri sendiri penting namun perlu diingat bahwa segala kekurangan atau perilaku kurang baik di masa lalu sedapat mungkin tidak terulang. Ini juga upaya cerdas membungkam pandangan negatif dari para rekan lama yang iri.
Tetap berlaku profesional. Bagaimana pun kembali bekerja di tempat lama merupakan komitmen hubungan kerja, bukan kunjungan untuk tujuan nostalgia. Kemampuan dan pengetahuan dari tempat kerja lainnya bisa diimpelementasikan ketika bergabung kembali di tempat lama. Hal tersebut dapat turut mendorong kemajuan perusahaan lama tempat bergabung.
Move on, tatap masa depan rencanakan kemajuan diri dan perusahaan. Kebiasaan di tempat kerja lain yang dapat membangun perusahaan lama bisa diterapkan jika hal itu memungkinkan, jika tidak cari cara untuk bisa disesuaikan.
Jaga hubungan baik. Ini modal penting bagi profesional, di mana pun kita bekerja sedapat mungkin bangun hubungan baik dengan seluruh elemen di organisasi. Tetap jalin komunikasi, walaupun sekadar menyapa, tidak ada salahnya. Karena kita tidak pernah tahu jika suatu saat ternyata kembali lagi ke mantan.
***
"If you had something to do with the writing of the song, it was split evenly. That took the pressure off any credit disputes and let the creativity flow. And since the band would ultimately play the song, no matter how it started, it always ended up sounding like Aerosmith."
Joe Perry dikenal sebagai gitaris berbakat, namanya dikenal menjadi musisi internasional karena bagian dari band asal kota Boston, yaitu Aerosmith. Dan Joe Perry ternyata adalah salah satu contoh profesional yang kembali ke sang mantan.Â
Ya, faktanya pada kurun waktu 1979-1984, Joe Perry hengkang dari Aerosmith. Setelah kembali rujuk bersama Steve Tyler dan rekan, Joe Perry membuktikan loyalitasnya sebagai bagian dari Aerosmith sampai saat ini. Jika kembali menjadi lebih baik, kenapa tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H