Sehingga hasil penemuan kekayaan intelektual sebaiknya didaftarkan supaya memperoleh kejelasan menyangkut aspek legalitasnya. Jika ditemukan ada pelanggaran, disertai bukti kuat dapat diajukan gugatan terhadap pihak yang dianggap melanggar. Selain itu memang perlu ada sanksi tegas bagi pelanggar dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual. Â Â
Contoh dari hal ini adalah gugatan  band rock Spirit dengan klaim bahwa lagu Led Zeppelin, Stairway to Heaven hasil jiplakan dari lagu berjudul Taurus.Â
Masalah ini hilir-mudik di ranah hukum selama bertahun-tahun, sampai pada tahun 2016 ditetapkan bahwa Led Zeppelin memenangkan perkara itu. Stairway to Heaven dianggap memiliki kemiripan nada dengan lagu Taurus, dengan anggapan tersebut, band Spirit melayangkan gugatan pelanggaran hak cipta. Namun Jimmy Page mengaku belum pernah mendengarkan lagu Taurus sebelum ia menulis Stairway to Heaven.
***
Joey Tempest, sebagai pencipta lagu The Final Countdown sangat kesal ketika mengetahui lagunya dijadikan sebagai alat untuk kampanye politik dari pihak pendukung Brexit di Inggris. Tahun 2016 ketika Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa, keputusan Brexit menuai pro kontra tak hanya di kalangan warga Inggris tetapi menjadi isu global.
Kepopuleran lagu The Final Countdown dari band rock Europe ternyata digunakan untuk menarik perhatian masyarakat Inggris, wajar saja jika Joey Tempest dibuat berang lantas meminta agar penggunaan lagunya untuk alat kampanye segera dihentikan.
Bagaimanapun pelanggaran kekayaan intelektual bisa dianggap sebagai penghinaan, karena suatu kreasi membutuhkan proses panjang, upaya keras dan cerdas, walaupun ide awalnya mungkin datang begitu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H