Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kekayaan Intelektual dalam Bisnis

17 November 2019   15:10 Diperbarui: 17 November 2019   18:16 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: ossacollective.com

Sehingga hasil penemuan kekayaan intelektual sebaiknya didaftarkan supaya memperoleh kejelasan menyangkut aspek legalitasnya. Jika ditemukan ada pelanggaran, disertai bukti kuat dapat diajukan gugatan terhadap pihak yang dianggap melanggar. Selain itu memang perlu ada sanksi tegas bagi pelanggar dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual.   

Contoh dari hal ini adalah gugatan  band rock Spirit dengan klaim bahwa lagu Led Zeppelin, Stairway to Heaven hasil jiplakan dari lagu berjudul Taurus. 

Masalah ini hilir-mudik di ranah hukum selama bertahun-tahun, sampai pada tahun 2016 ditetapkan bahwa Led Zeppelin memenangkan perkara itu. Stairway to Heaven dianggap memiliki kemiripan nada dengan lagu Taurus, dengan anggapan tersebut, band Spirit melayangkan gugatan pelanggaran hak cipta. Namun Jimmy Page mengaku belum pernah mendengarkan lagu Taurus sebelum ia menulis Stairway to Heaven.

***
Joey Tempest, sebagai pencipta lagu The Final Countdown sangat kesal ketika mengetahui lagunya dijadikan sebagai alat untuk kampanye politik dari pihak pendukung Brexit di Inggris. Tahun 2016 ketika Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa, keputusan Brexit menuai pro kontra tak hanya di kalangan warga Inggris tetapi menjadi isu global.

Kepopuleran lagu The Final Countdown dari band rock Europe ternyata digunakan untuk menarik perhatian masyarakat Inggris, wajar saja jika Joey Tempest dibuat berang lantas meminta agar penggunaan lagunya untuk alat kampanye segera dihentikan.

Bagaimanapun pelanggaran kekayaan intelektual bisa dianggap sebagai penghinaan, karena suatu kreasi membutuhkan proses panjang, upaya keras dan cerdas, walaupun ide awalnya mungkin datang begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun