Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Catatan Mengenai Digital Banking

9 Maret 2019   15:36 Diperbarui: 1 Maret 2022   06:11 3470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasabah menginginkan kemudahan, dan banyak perusahaan start up merilis aplikasi dengan fitur yang menggoda bagi nasabah bank. Sehingga untuk mejaga loyalitas nasabah, penetrasi dalam bidang teknologi menjadi fondasi untuk bersaing.

2. Era Nasabah yang Terbuka Terhadap Teknologi

Nasabah bank di Indonesia sudah mulai melek teknologi, mereka sangat terbuka dan menerima bahkan menggandrungi teknologi. Ditambah lagi harga smartphone di Indonesia cukup terjangkau. 

Survei McKinsey mengungkapkan bahwa dalam 3 tahun terakhir penggunaan digital banking di Indonesia telah tumbuh 2 kali lebih besar dibandingkan negara-negara berkembang lainnya di kawasan Asia. Dan 50% responden menyatakan keinginan untuk adanya layanan perbankan tanpa harus hadir secara fisik di kantor bank lagi. Dan memang arah utamanya adalah layanan perbankan secara digital sepenuhnya.

Namun kehadiran kantor bank memang masih tetap diperlukan sekalipun di era digital, tentunya dengan jumlah kantor yang lebih sedikit. Hal ini diperlukan karena di balik kemudahan transaksi digital, masalah keamanan aplikasi, data, kompleksitas produk serta perlindungan nasabah adalah masalah yang perlu mendapat perhatian. 

Nasabah yang membutuhkan solusi jika aksesnya bermasalah atau mendapatkan kesulitan terkait produk dan layanan bank, dapat menghubungi dan menyampaikan keluhannya kepada bank. Perihal lainnya terkait kebutuhan adanya kantor bank adalah adanya kebutuhan uang tunai yang masih lazim dalam transaksi di Indonesia.

Ilustrasi: docusign.com
Ilustrasi: docusign.com
Generasi muda yang sudah akrab dengan teknologi akan menjadi nasabah potensial bank, dan prospek ini sudah disadari oleh para bankir. Hal ini sudah terindikasi pula bahwa sejak tahun 2014 nasabah bank di Indonesia sudah tumbuh 2,5 kali lebih besar dan mencapai 32% dari keseluruhan populasi masyarakat yang sudah dapat mengakses layanan perbankan. Ke depannya jumlah ini tentu akan semakin besar.

Digital Banking di Masa Depan

Era digital banking di Indonesia sebetulnya masih berada di tahap awal, pasar digital banking di Indonesia masih senantiasa berkembang. Hal itu memang terbukti, ketika perbankan di Eropa mulai beralih dari wujud kantor fisik menjadi layanan digital, ternyata di Indonesia masih banyak ditemukan kantor bank, walaupun tren penutupan kantor dan pengurangan tenaga kerja terutama di sektor front office bank mulai terjadi. 

Tentu saja pengembangan digital banking membutuhkan banyak biaya, tetapi jika layanan tersebut sudah stabil, bank dapat lebih efisien dalam mengelola biaya operasionalnya karena banyak layanan yang dulunya dilakukan secara manual tergantikan oleh teknologi.

1. Tidak Membutuhkan Kantor Bank

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun