Hal ini yang terjadi pada Starbucks ketika pertama kali diluncurkan di Seattle, awalnya ada pandangan dari masyarakat bahwa masyarakat enggan untuk mengkonsumsi kopi dengan harga mahal, namun Starbucks berani tampil dengan mengemas kopinya melalui perspektif gaya hidup, sebuah cara marketing yang maju di jaman itu. Akhirnya Starbucks masuk ke pasar dan menjadi pemain utama.
Konsep tersebut selanjutnya dibagi menjadi beberapa bagian sebagai sub sehingga dapat dirinci lagi. Dari setiap sub tersebut lantas dihubungkan manfaatnya sehingga kembali menjadi sebuah konsep utuh namun dengan fitur dan nilai yang lebih rinci.
 Dengan demikian analisis pengembangan produk dilakukan berdasarkan atas konsep demi konsep secara rinci, produsen dapat melihat konsep produk tersebut memiliki banyak nilai dan fitur dari berbagai aspek.
Setelah subkonsep tersebut dihubungkan satu sama lain, nilai dan fitur tersebut dapat diperhitungkan manfaat utamanya sebagai bagian dari produk. Proses ini mungkin akan menjadi lebih panjang, namun manfaat yang diperoleh akan menjadi lebih optimal.
Strategi Bersaing Produk Fenomenal
Produk fenomenal dirilis dengan tanggapan positif dari konsumennya, maka tingkat penjualannya di awal sangat tinggi. Biasanya keberhasilan produk ini akan diikuti pula oleh pesaing dengan merilis produk serupa, tentunya dengan berbagai versi dari setiap produsen pesaing. Artinya kita tidak lagi menjadi pemain tunggal, karena pesaing sudah muncul dan mencoba merebut hegemoni produk fenomenal yang kita miliki di pasar.
Contoh sederhana adalah keberhasilan Big Mango di pasar minuman, kemudian diikuti kemunculan produk serupa dengan harga lebih murah, variasi kemasan lebih menarik. Jika hal ini tidak ditanggapi tentunya akan merusak tingkat penjualan. Masalah lainnya adalah mengenai tren, ada kecenderungan juga produk fenomenal menjadi sesuatu hits sebagai trendi di pasar, namun menurun seiring waktu.
 Strategi untuk mengupayakan agar produk fenomenal tetap eksis adalah tetap mempertahankan kualitas. Memang kualitas adalah hal utama sebagai kunci agar konsumen tidak kecewa. Produsen juga perlu mempertimbangkan untuk menambahkan fitur baru atau model baru. Dalam kasus Big Mango pasar yang mulai ramai oleh pesaing, produk Big Mango dapat dikemas secara lebih segar misalnya dengan model gelas yang lebih menarik.Â
Cara lain dalam kondisi ini untuk mempertahankan konsumen adalah dengan membentuk klub keanggotaan, cara ini akan menjadi pemikat agar konsumen dapat tetap loyal. Namun keberadaan klub keanggotaan perlu diikuti dengan adanya acara secara rutin agar anggotanya tidak menjadi jenuh.