Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Konser Europe, "The Final Countdown" di Boyolali

14 Mei 2018   21:10 Diperbarui: 15 Mei 2018   09:52 2749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesudah rangkaian lagu-lagu tersebut, Europe membawakan salah satu nomor andalan mereka, yaitu Carrie. Lantunan intro nada keyboard dari Mic Michaeli disambut heboh dan tentu saja seisi stadion bernyanyi bersama. Giliran Ian Haugland yang unjuk kemampuan dalam sesi drum solo. Gebukan drum yang stabil dan kencang membuat penonton terpesona akan kemampuannya.

Selepas aksi Ian Haugland, Europe membawakan lagu Stormwind dan dilanjutkan dengan Cherokee. Usai dua lagu itu, Joey Tempest berteriak, "Let's make noise." Kemudian panggung menjadi gelap dan semua personel Europe masuk ke belakang panggung. Artinya sesi encore akan dimulai.

 Yang disajikan sebagai penutup adalah yang sangat dinanti oleh seluruh penonton, yaitu The Final Countdown. Sejak intro dimainkan penonton sangat antusias menyambut mega hits ini. Lagu dengan tempo cepat dan semangat disertai efek keyboard yang khas membuat penonton mau bernyanyi bersama. Seisi stadion menjadi paduan suara, menyanyikan The Final Countdown dengan semangat. Usai The Final Countdown, Europe mengucapkan salam perpisahan kepada seluruh penonton.

Sumber: facebook.europetheband
Sumber: facebook.europetheband
***

Penampilan Europe di Boyolali sangat mengesankan, personelnya rata-rata sudah berusia di atas 50 tahun masih mampu membawakan 20 lagu dengan waktu 1 jam 40 menit nyaris tanpa jeda. Kualitas vokal dari Joey Tempest tergolong prima, terbukti nada-nada cepat dan tinggi masih dapat dinyanyikan tanpa kesulitan.

Secara keseluruhan konser Europe di Boyolali berjalan dengan sukses, dari sisi sound system dan panggung sangat mendukung penampilan Europe. Penonton juga dimanjakan dengan adanya lima layar big screen, sehingga bagi penonton yang tidak berada di barisan depan masih dapat melihat aksi Europe dengan jelas.

 Bupati Kabupaten Boyolali Seno Samudro sempat mengatakan bahwa Merapi jangan dipandang sebagai musibah melainkan sebagai berkah. Ujaran dari sang Bupati ternyata memberikan pandangan positif bagi para penonton konser Europe yang sehari sebelumnya sempat dikejutkan dengan letusan Merapi, namun Merapi rupanya menyambut kehadiran Europe dan God Bless.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun