Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Napak Tilas Perkembangan Industri Komik Indonesia

17 April 2018   21:55 Diperbarui: 18 April 2018   09:35 3460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komik adalah cerita yang disajikan dalam bentuk gambar yang menarik. Berbagai genre komik memiliki penggemarnya tersendiri, ada cerita superhero, manga atau komik Jepang, komik Eropa seperti halnya Tintin dan Asterix, bahkan ada juga komik dengan jalan cerita yang serius. Bagi para penggemar komik, mengikuti cerita komik bersambung merupakan hobi yang mengasyikan.

Saat ini komik telah menjadi bagian dari budaya pop yang cukup menonjol. Gaya dan penampilan karakter-karakter kerap menginspirasi para penggemarnya, bahkan ditiru dan diperlombakan pagelaran kostum dari karakter tersebut. Maka tidak heran, maraknya festival yang diselenggarakan karena peminatnya memang banyak.

Indonesia yang sebagai salah satu negara dengan potensi industri kreatif yang cukup menjanjikan memang memiliki basis penggemar komik yang fanatik  sejak dulu. Ada suatu masa komik Indonesia mengalami masa puncak dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, yang kemudian komik serta para penulisnya menjadi legenda dan menginspirasi budaya pop di negeri ini.

Sumber: indonesiakreatif.bekraf.go.id
Sumber: indonesiakreatif.bekraf.go.id
Si Put On, Jejak Komik Strip Tertua di Indonesia dan Perkembangan Awal Komik Indonesia

Berbicara mengenai komik yang menjadi pelopor lahirnya ide kreativitas para komikus di Indonesia, ada baiknya kita kembali ke masa tahun 1930 ketika komik strip perdana dirilis di Indonesia. Serial komik strip dengan judul Si Put On. Serial tersebut dipublikasikan melalui harian Sin Po, sebuah surat kabar Tionghoa berbahasa Melayu.

Serial ini menceritakan karakter bernama Put On, karakter yang digambarkan sebagai seorang peranakan Tionghoa yang hidup di Jakarta pada masa itu. Put On ditampilkan sebagai karakter bujangan yang bertumbuh tambun dan sering mengalami kesialan dengan berbagai perangainya yang penuh kekonyolan.

Dalam serial ini diceritakan bahwa Put On hidup bersama ibu serta kedua adiknya. Jika ditinjau dari segi konten cerita, ide yang diangkat menjadi bahan cerita komik Si Put On berasal dari kejadian hidup sehari-hari.

Dokumentasi: kaorinusantara.or.id
Dokumentasi: kaorinusantara.or.id
Ide cerita yang sederhana kemudian disajikan dengan penuh kelucuan dari setiap karakter yang mengisi komik strip tersebut. Interaksi  Put On dalam cerita-cerita yang disajikan berkisar antara Put On dengan keluarganya, sahabat, lingkungan tempat tinggalnya serta beberapa karakter wanita yang dicintai Put On.

Kemudian cerita tersebut berkembang dengan memasukan unsur politik, sosial dan budaya. Kesederhanaan dan relevansi cerita yang diangkat dengan kehidupan masyarakat pada umumnya membuat komik Si Put On mendapatkan sambutan yang baik dari para pembaca di kala itu.

Sosok yang menciptakan karakter Si Put On adalah Kho Wan Gie (1903-1983). Komikus yang sempat menimba ilmu di Washington tersebut adalah seorang seniman multitalenta. Kho Wan Gie tidak hanya mahir menggambar, tetapi juga memiliki keahlian bermain saksofon dan piano.

Melalui goresan tangannya, komik Si Put On beredar selama 35 tahun. Sebuah rentang waktu yang cukup lama untuk ukuran komik di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun