Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Serius, Komedi Itu Tidak Bercanda!

15 April 2018   15:40 Diperbarui: 15 April 2018   21:02 2692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi: goodnewsfromsindonesia.com)

Konsep humor yang disajikan oleh Benyamin S dan Warkop merupakan contoh bahwa sesungguhnya bukan hanya sekadar bertingkah laku konyol di atas panggung dan melontarkan lelucon dangkal yang tiada arahnya. Namun lebih kepada sesuatu yang serius. Karena memang tak mudah membuat orang tertawa.

Nilai komedian

Untuk membuat penonton tertawa terbahak-bahak adalah hal yang sulit, sehingga para komedian membutuhkan usaha yang keras agar lelucon mereka diterima dan ditertawakan.

Ukuran keberhasilan dari komedian adalah seberapa banyak dan sering penonton tertawa dalam sebuah pertunjukan. Tentunya ini adalah hal yang serius, hal yang membuat komedian berpikir keras agar penonton dapat terhibur melalui ulah dan lelucon mereka.

Komedian memiliki cara dan ciri khasnya masing-masing dalam menyampaikan humor mereka. Sehingga cara dan ciri setiap komedian dapat menjadi nilai seorang komedian.

(Dokumentasi: editorial.rotten.tomatoes.com)
(Dokumentasi: editorial.rotten.tomatoes.com)
Kembali ke contoh Benyamin S. Dalam menyampaikan humor, Benyamin S menekankan pada karakternya sebagai orang Betawi tulen dengan berbagai celotehannya yang lucu. 

Sedangkan dari Warkop DKI, cara yang digunakan adalah menyampaikan pandangan dan kritik sosial dengan gaya yang nyeleneh dari para anggotanya.

Benyamin S dan Warkop DKI memiliki nilai jual yang dapat diterima oleh industri dunia hiburan serta masyarakat. Namun humor yang dijual mereka bukan humor yang kosong melompong mengandalkan kekonyolan semata, tetapi mereka memiliki gagasan yang matang.

Keseriusan mereka dalam menggarap konsep dan digabungkan dengan karakter dan serta cara humor yang disampaikan menjadikan mereka sebagai komedian sejati yang disegani.

Komedian yang hanya mengandalkan kekonyolan dan lelucon kosong, terlebih menampilkan humor yang bersifat diskriminasi dan merendahkan orang lain tidak akan bertahan lama.

Bukankah persaingan di dunia komedi juga cukup ketat? Tentunya ini membutuhkan keseriusan dalam menjajaki karir dalam dunia komedi. Sesungguhya komedi adalah sesuatu yang serius.

(Sumber literatur: Wikipedia, www.ncbi.nlm.nih.gov, www.open.ac.uk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun