Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Re-Organisasi atau Tutup Kantor?

3 Februari 2018   17:29 Diperbarui: 4 Februari 2018   12:30 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang jelas memang telah terjadi pergeseran perilaku nasabah. Nasabah memang adalah pelanggan dan pelaku usaha sebagaimana yang bertransaksi sebagai penjual dan pembeli di dunia usaha. Jika industri ritel telah merasakan dampaknya transaksi digital, hal tersebut juga mulai berdampak pada perbankan sebagai industri lembaga keuangan. 

Jika transaksi dapat dilakukan melalui smartphone, untuk apa harus susah payah datang ke kantor cabang bank. Saya rasa kebanyakan nasabah saat ini datang ke kantor cabang bank jika mereka benar-benar butuh alias terpaksa. Termasuk saya, mendatangi kantor cabang merupakan hal yang membosankan.

Perkembangan transaksi digital pada akhirnya membuat bank membatasi pembukaan kantor cabang baru, dan mau tidak mau banyak bank harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan perilaku nasabah yang bergeser kepada aspek digital. Artinya konsep bisnis yang berubah, pengembangan electronic banking  mutlak diperlukan.

Electronic banking merupakan aspek penting pada saat ini, memang membutuhkan banyak biaya dan waktu pada awal pengembangan dan implementasi tetapi sangat mendukung usaha bank jika sudah berjalan. Bagi bank yang sudah sejak lama mengembangkan electronic banking dan memiliki infrastruktur yang menunjang, maka tren yang terjadi di industri saat ini menjadi sangat menguntungkan karena mereka akan menjadi pemain utama. Apalagi jika bank-bank tersebut juga telah memiliki jaringan kantor yang cukup luas.

Namun bagi bank yang sebelumnya terlaku ekspansif dalam membuka kantor cabang, atau sebut saja pada 10 tahun terakhir fokus pada pengembangan usaha dengan membuka kantor cabang tetapi tergolong kuper atau kurang pergaulan sehingga tertinggal dari sisi teknologi, saat ini menjadi sulit. 

Pembukaan kantor cabang bank merupakan investasi yang cukup mahal, dan setelah kantor cabang beroperasi pun biayanya tergolong cukup tinggi membebani bank. Karena membutuhkan biaya perawatan, biaya tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Berbeda dengan electronic bankingyang jika setelah berfungsi secara optimal justru membantu bank dalam hal efisiensi.

Pembukaan kantor baru memang masih diperlukan, tetapi sebaiknya fokus untuk menjangkau daerah yang belum terjamah oleh teknologi alias di pelosok. Masalahnya adalah apakah semua bank memiliki kemampuan untuk masuk ke pelosok daerah yang masih agak tertinggal secara teknologi? Saya rasa tidak banyak bank yang sanggup.

Bagi saya sangat aneh jika ada bank yang pada rencana bisnisnya masih bernafsu untuk membuka kantor baru, apalagi jika dipaksakan. Jika bank anda memiliki total 100 kantor, apakah seluruh kantor cabang tersebut menguntungkan? Apakah transaksinya signifikan? Jangan-jangan hanya satu atau dua kantor yang sibuk bertransaksi, sisanya hanya buka dan minim transaksi, ya jika seperti ini jangan mengharapkan keuntungan dari kantor cabang.

Re-Organisasi Atau Tutup Kantor

Pada akhir tahun 2008, salah satu petinggi di sebuah bank pernah berkata, "Jika ada ayam yang tidak lagi bertelur, lebih baik digoreng!" Hal tersebut diungkapkan di depan rapat dengan para bawahannya. Menarik, karena ungkapan tersebut sebetulnya adalah ancaman bagi para pegawainya yang tidak produktif. Saya berpikir sadis juga, ayam tidak bertelur lagi, tidak disembelih dahulu tetapi langsung digoreng. Pekerja yang tidak memberikan kontribusi memang menjadi beban bagi bank, tetapi belum tentu salah  pekerja tersebut. Bisa saja yang salah adalah strategi bisnis bank.

Biaya tenaga kerja merupakan komponen beban yang paling tinggi pada faktor keuangan. Bayangkan jika bank memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1000 orang tetapi kantor cabangnya hanya sekitar 50. Diperlukan adanya pengkajian yang mendalam untuk mengalokasikan kebutuhan personel dengan sangat cermat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun