Mohon tunggu...
Andromeda Mercury
Andromeda Mercury Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Adalah seorang jurnalis muda yang hobi design dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Andromeda Mercury dari Wartawan Lokal Hijrah ke Televisi Nasional

27 Juli 2023   22:08 Diperbarui: 16 September 2023   21:44 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beda era beda cara, mungkin itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan diri saya sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki ketertarikan dengan dunia jurnalistik sejak mengenyam Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2003 di Kota Palembang Sumatera Selatan. Sebagai seorang anak SMA banyak hal yang ingin dilakukan untuk menemukan suatu hal yang berkaitan dengan eksistensi diri, namanya juga anak SMA, jadi masih dalam masa pencarian jati diri. Bukan hanya aktif di kegitan internal di lingkup sekolah, tetapi juga mencari peluang di luar sekolah dan bisa meningkatkan kemampuan.

Pintu Masuk Menjadi Wartawan Pelajar

Ketertarikan dengan media massa khususnya tidak datang begitu saja, karena kebiasaan di rumah sudah berlangganan surat kabar harian, sehingga kadang ikut terlintas membuka lembaran demi lembaran yang. Tahun 2003 kala itu, ternyata ada sebuah kesempatan khusus anak SMA di Sumatera Selatan menjadi bagian dari sebuah surat kabar harian Sriwijaya Post (Sripo). Sripo adalah bagian grup Kompas Gramedia yang terbit harian untuk wilayah Sumatera Selatan saja. 

Sripo sudah berdiri sejak tahun 1987 sehingga namanya begitu melekat di benak masyarakat. Di Palembang khusus untuk harian umum hanya didominasi Sriwijaya Post dan Sumatera Ekspres. Isi Sripo sebenarnya juga tidak semuanya berita lokal, ada juga komposisi muatan berita dari nasional satu halaman penuh, sisanya baru seputar persoalan sosial, hukum dan ekonomi di wilayah Sumatera bagian selatan. 

Media massa kala itu seingat saya begitu masif dengan landasan regulasi yang diterbitkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie yakni UU Pers No. 40 Tahun 1999. 

Dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2 soal asas, fungsi, kewajiban dan peranan pers yang dijamin oleh negara dan tentunya sebagai hak asasi warga negara, bahkan secara lugas diterangkan terhadap pers tidak ada penyensoran kemudian pemberedelan sampai berujung pada pelarangan penyiaran. Bahkan dalam ayat 3 makin jelas terpampang, untuk menjamin kemerdekaannya maka pers nasional memiliki hak mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. 

Di era tahun 2000-an perkembangan pers termasuk surat kabar sebenarnya di Indonesia seperti cendawan di musim hujan. Dari data yang dirilis dewan pers melalui webistenya www.dewanpers.or.id pasca pemberlakuan UU 40/1999 pers tumbuh berkembang hingga mencapai sekitar 1.600 media cetak. Apalagi jejaring bisnis Kompas Grup yang sudah ada 150 merek media cetak, elektronik, hingga broadcast dalam klaster tersebut. 

Saat saya menjadi perwakilan SMA bergabung dengan Sripo bersama 11 pelajar lainnya yang berasal dari lintas sekolah yang berbeda, kami diberikan tugas untuk meliput berbagai kegiatan yang punya korelasi dengan pelajar di tingkat SMP, SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Ada satu lembar penuh halaman tengah Sripo yang didesain khusus bagi para jurnalis yang dijuluki Lepass (Lembaran Pelajar Sumatera Selatan). 

Halaman pelajar ini terbit satu minggu satu kali, setiap anak harus mengisi kolom yang dibagi berdasarkan cakupan rapat redaksi yang melibatkan jurnalis senior. Kami diberi 'amunisi' tentang bagaimana merumuskan sebuah berita yang memiliki value sehingga pembaca bisa dimanjakan dan dibuat ingin berlangganan harian tersebut. 

Kuncinya ada pada kerja sama dengan setiap sekolah dan organisasi intra sekolah dalam hal ini OSIS, sehingga mau tidak mau, mereka juga merasa dilibatkan. Pelajar yang bergabung di Sripo hanya diberikan waktu setahun masa kontraknya. Namun dengan waktu yang relatif singkat tersebut banyak pengalaman berharga yang bisa diambil dari sisi mengasah mental menjadi jurnalis.

Kuliah Sambil Kerja 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun