Kemudian suatu saat datanglah kebenaran kepada mereka, menyeru untuk kembali ke jalan yang lurus. Kebenaran itu ditolak mentah mentah atas nama ajaran nenek moyang yang telah membudaya.
Sebenarnya agama ini rusak bukan karena serangan musuh Islam. Tapi karena orang orang Islam sendiri yang tidak paham apa apa yang diyakininya, hingga perlahan lahan keluar dari “Jalan yang lurus”
Bagaimana bisa orang orang seperti Dimas Kanjeng dan Gatot Brajamusti tiba tiba muncul di tengah masyarakat, membawa ritual khusus yang diciptakanya sendiri, membudaya di tengah ribuan pengikutnya, meyakini bahwa apa yang diajarkanya adalah kebenaran.
Setiap dari kita harus kembali menyaring, mana yang benar benar ajaran Nabi Muhammad dan mana yang merupakan syariat yang di-ada-adakan. Bisa jadi ada banyak pembawa kesesatan lain yang masih kita anggap suci
Tunjukilah kami jalan yang lurus (QS Al Faatiha : 6)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H