Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelusuri Jejak Kota Lagash: Permata Mesopotamia Kuno yang Berpengaruh

31 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 31 Januari 2025   03:58 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejayaannya diabadikan dalam Stele of the Vultures, sebuah monumen batu yang menggambarkan kemenangan militer Lagash. Selain itu, ia juga mengembangkan sistem administrasi yang lebih terorganisir, yang membantu kota mempertahankan stabilitas dan kejayaan.

- Gudea (sekitar 2144-2124 SM) dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan berfokus pada pembangunan kota serta peningkatan kesejahteraan rakyatnya. Ia membangun banyak kuil dan monumen, termasuk patung dirinya yang menggambarkan kekuatan serta kebijaksanaan seorang penguasa. 

Kepemimpinannya membawa era kemakmuran dan stabilitas yang memungkinkan perkembangan seni, budaya, dan agama yang lebih maju. 

Kepemimpinan mereka menandai puncak kejayaan Lagash sebelum akhirnya mengalami kemunduran akibat konflik dengan kerajaan lain, seperti Kekaisaran Akkadia dan Ur. Selain itu, perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya yang kurang efektif juga turut menyebabkan penurunan kejayaan kota ini.

Hubungan dengan Kota-Kota Tetangga

Lagash memiliki hubungan yang kompleks dengan kota-kota tetangganya di Mesopotamia, baik dalam bentuk kerja sama maupun konflik.

- Konflik dengan Umma: Salah satu rival utama Lagash adalah kota Umma. Konflik antara kedua kota ini terutama berpusat pada perebutan wilayah subur di perbatasan mereka. Stele of the Vultures mencatat kemenangan Eannatum dalam perang melawan Umma, yang memperkuat dominasi Lagash atas wilayah tersebut.

- Hubungan dengan Ur dan Uruk: Lagash juga berinteraksi dengan kota-kota besar lainnya seperti Ur dan Uruk. Pada beberapa periode, Lagash menjalin hubungan diplomatik dengan kota-kota ini untuk memperkuat stabilitas politik dan ekonomi.

- Pengaruh Akkadia: Pada masa pemerintahan Sargon dari Akkad, Lagash jatuh di bawah kendali Kekaisaran Akkadia. Meskipun demikian, kota ini tetap mempertahankan identitas budayanya dan akhirnya bangkit kembali pada era Gudea, yang membawa kemakmuran bagi Lagash.

Penemuan Arkeologi di Lagash

Ekskavasi dan Temuan Penting

Situs arkeologi Lagash, yang kini dikenal sebagai Tell al-Hiba, telah menjadi objek penelitian sejak akhir abad ke-19. Beberapa penemuan penting dari situs ini antara lain:

- Kedai Berusia 5.000 Tahun: Ditemukan oleh tim arkeolog dari University of Pennsylvania, kedai ini memiliki bangku, sistem pendingin kuno, dan sisa makanan seperti olahan ikan, yang mengindikasikan kehidupan sosial yang aktif di kota ini. Temuan ini memberikan gambaran tentang bagaimana masyarakat pada masa itu berinteraksi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun