Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masjid Huaisheng: Masjid Tertua di Tiongkok Terletak di Kota Guangzhou

8 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   23:31 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sa'd ibn Abi Waqqas tidak hanya membawa ajaran Islam ke Tiongkok tetapi juga membantu membangun komunitas Muslim awal di sana. Dia diterima dengan baik oleh Kaisar Tang dan memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam. Komunitas Muslim yang ia bantu bangun di Guangzhou menjadi salah satu yang tertua dan paling mapan di Tiongkok, berkontribusi pada keragaman budaya di wilayah tersebut. Kehadiran Sa'd juga menciptakan fondasi yang kuat untuk hubungan diplomatik dan budaya antara dunia Muslim dan Tiongkok.

Ramadan ibn Alauddin: Muslim Korea Pertama

Keunikan Masjid Huaisheng juga tercermin dalam keberadaan makam Ramadan ibn Alauddin, seorang Muslim Korea pertama yang tercatat dalam sejarah. Ia menjabat sebagai gubernur Yuan di Wilayah Luchuan, Provinsi Guangxi, dan dimakamkan di pemakaman masjid ini pada tahun 1349. Keberadaan makam ini menunjukkanluasnya jangkauan pengaruh Islam di Asia Timur. Epitafi di makam ini memberikan wawasan berharga tentang peran Muslim Asia Timur dalam politik dan masyarakat pada masa itu, menambah dimensi baru pada sejarah masjid.

Sumber: Archnet > Site > Huaisheng Mosque (www.archnet.org)
Sumber: Archnet > Site > Huaisheng Mosque (www.archnet.org)

Renovasi dan Pemeliharaan Sepanjang Sejarah

Renovasi di Era Yuan dan Qing

Dalam perjalanan panjangnya, Masjid Huaisheng menghadapi berbagai tantangan. Pada tahun 1350, masjid ini direnovasi untuk pertama kalinya selama Dinasti Yuan setelah mengalami kerusakan. Renovasi ini menunjukkan pentingnya masjid sebagai simbol agama dan budaya. Pada tahun 1695, renovasi besar lainnya dilakukan selama Dinasti Qing setelah masjid ini terbakar. Perubahan tersebut tidak hanya memperbaiki struktur masjid tetapi juga memastikan keberlangsungan fungsinya sebagai pusat keagamaan. Setiap renovasi memberikan kesempatan untuk memperbarui desain masjid sambil tetap mempertahankan elemen tradisional yang menjadikannya unik.

Renovasi Modern

Pada abad ke-19, menara masjid yang dikenal sebagai Guangta atau Light Tower direnovasi dan menjadi salah satu landmark utama di Guangzhou. Menara ini memiliki fungsi simbolis dan praktis, sebagai penanda bagi para pelaut Muslim yang berlayar menuju pelabuhan Guangzhou. Renovasi besar terakhir dilakukan pada tahun 1935, di mana ruang shalat direnovasi dengan fondasi beton bertulang, menambahkan elemen modern pada struktur kuno ini. Renovasi ini juga mencerminkan adaptasi masjid terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan identitasnya.

Sumber: Archnet > Site > Huaisheng Mosque (www.archnet.org)
Sumber: Archnet > Site > Huaisheng Mosque (www.archnet.org)

Keberadaan Masjid Huaisheng Saat Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun