Kashgar, sebuah kota yang terletak di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, Tiongkok, merupakan salah satu pusat perdagangan penting di Jalur Sutra yang telah memainkan peran besar dalam sejarah peradaban dunia selama lebih dari 2.000 tahun. Berkat lokasinya yang strategis, Kashgar menjadi simpul penghubung antara Tiongkok, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Eropa, serta tempat bertemunya berbagai budaya, agama, dan bangsa. Artikel ini akan mengeksplorasi sejarah awal Kashgar, peran pentingnya di Jalur Sutra, peninggalan arkeologi yang mengesankan, serta keadaan kota ini di masa sekarang.
Sejarah Awal Kota Kashgar
Kashgar, yang juga dikenal sebagai Kashi, pertama kali disebutkan dalam catatan sejarah Tiongkok pada masa Dinasti Han (206 SM - 220 M). Terletak di sisi timur Sungai Tarim, kota ini menjadi jalur perlintasan yang sangat strategis bagi para pedagang dan penjelajah yang melakukan perjalanan di sepanjang Jalur Sutra. Keberadaannya di titik pertemuan berbagai peradaban menjadikan Kashgar sebagai pusat perdagangan dan diplomasi, di mana para pedagang dari Roma, Persia, Mongolia, dan Tiongkok berinteraksi dan memperdagangkan barang berharga seperti sutra, rempah-rempah, perhiasan, dan tekstil.
Selain perdagangan, Kashgar juga merupakan pusat pertukaran budaya dan agama. Sebelum kedatangan Islam pada abad ke-10, agama Buddha dan Zoroastrianisme telah menyebar melalui kota ini. Namun, setelah Islam berkembang, kota ini menjadi pusat spiritual utama bagi komunitas Muslim di wilayah tersebut. Pengaruh berbagai budaya dan agama ini terlihat jelas dalam arsitektur dan tradisi lokal yang bertahan hingga saat ini.
Peran Jalur Sutra dalam Sejarah Kashgar
Pusat Perdagangan
Kashgar dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan terbesar di Jalur Sutra. Letaknya yang berada di jalur utama yang menghubungkan Tiongkok dengan Asia Tengah, Timur Tengah, dan Eropa menjadikannya tempat berkumpulnya pedagang dari seluruh dunia. Kota ini menjadi pasar besar untuk pertukaran barang, di mana sutra dari Tiongkok diperdagangkan dengan rempah-rempah, logam mulia, dan perhiasan dari India, Persia, dan wilayah lainnya. Aktivitas perdagangan ini bukan hanya berdampak pada ekonomi lokal, tetapi juga pada perkembangan budaya, di mana tradisi dan pengetahuan dari berbagai bangsa saling bertemu dan berasimilasi.
Pertukaran Budaya
Sebagai titik pertemuan berbagai peradaban, Kashgar menjadi tempat pertukaran budaya yang sangat dinamis. Pengaruh Tiongkok, Persia, Arab, dan Turki sangat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan di kota ini, mulai dari arsitektur hingga bahasa. Jejak pengaruh budaya Islam, misalnya, terlihat pada bangunan seperti Masjid Id Kah, yang menjadi simbol utama kehidupan religius masyarakat Kashgar. Selain itu, seni dan musik tradisional Uighur yang berkembang di kota ini juga mencerminkan perpaduan berbagai budaya yang datang melalui Jalur Sutra.
Penyebaran Agama
Jalur Sutra juga menjadi jalur penting bagi penyebaran agama di Kashgar. Sebelum Islam, agama Buddha telah menyebar di wilayah ini melalui para biarawan yang melakukan perjalanan dari India ke Tiongkok. Setelah masuknya Islam pada abad ke-10, Kashgar menjadi pusat penting bagi agama tersebut, dan hingga kini mayoritas penduduk Kashgar adalah Muslim. Penyebaran agama ini membawa pengaruh besar pada kehidupan sosial dan budaya di kota ini, yang terus berkembang dengan nuansa keagamaan yang kuat.
Pengembangan Infrastruktur
Sebagai kota perdagangan utama, Kashgar juga mengalami pengembangan infrastruktur yang signifikan selama masa Jalur Sutra. Pasar besar, jalan-jalan utama, dan berbagai fasilitas perdagangan dibangun untuk melayani kebutuhan para pedagang dan penduduk lokal. Salah satu bangunan paling ikonis dari era ini adalah Masjid Id Kah, yang dibangun pada abad ke-15. Masjid ini bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan budaya bagi penduduk Kashgar.
Pengaruh Politik
Kashgar tidak hanya penting dari segi ekonomi dan budaya, tetapi juga dari sudut pandang politik. Berbagai kekaisaran dan dinasti, seperti Dinasti Han, Tang, dan Qing, serta kekaisaran Mongol dan Turki, berusaha menguasai Kashgar untuk mengendalikan perdagangan di Jalur Sutra. Kota ini sering menjadi medan pertempuran dan negosiasi diplomatik antara kekuatan-kekuatan besar, yang menjadikannya pusat pengaruh politik di kawasan tersebut.
Peninggalan Arkeologi dari Masa Jalur Sutra di Kashgar
Kota Tua Kashgar
Kota Tua Kashgar adalah salah satu situs arkeologi yang paling mencerminkan kehidupan di masa Jalur Sutra. Dengan jalan-jalan sempit yang berliku dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun dari lumpur, Kota Tua ini menawarkan gambaran tentang kehidupan sehari-hari di era Jalur Sutra. Banyak bangunan di sini yang telah berusia ratusan tahun dan mencerminkan pengaruh budaya dari berbagai peradaban yang pernah datang ke Kashgar.
Masjid Id Kah
Masjid Id Kah, yang dibangun pada abad ke-15, adalah salah satu landmark penting di Kashgar. Dengan kapasitas untuk menampung hingga 20.000 jamaah, masjid ini menjadi pusat keagamaan yang sangat penting di wilayah Xinjiang. Arsitektur masjid ini yang megah mencerminkan pengaruh Islam yang masuk ke Kashgar melalui Jalur Sutra, dan menjadi simbol kekuatan budaya Islam di kawasan tersebut.
Makam Afaq Khoja
Makam Afaq Khoja adalah salah satu situs penting lainnya di Kashgar. Dibangun pada abad ke-17, makam ini merupakan tempat peristirahatan seorang pemimpin spiritual terkenal. Kompleks makam ini menunjukkan pengaruh arsitektur Islam yang mendalam dan menjadi salah satu tempat ziarah paling penting di Xinjiang.
Pasar Mingguan Kashgar
Pasar Mingguan Kashgar adalah salah satu pasar terbesar di Asia Tengah, dan telah beroperasi selama berabad-abad. Pasar ini menjadi saksi bisu dari sejarah perdagangan di Jalur Sutra, di mana barang-barang seperti sutra, rempah-rempah, dan perhiasan diperdagangkan. Hingga kini, pasar ini tetap menjadi pusat ekonomi lokal dan daya tarik wisatawan.
Situs Arkeologi Dandan Oilik
Situs arkeologi Dandan Oilik, meskipun tidak terletak tepat di Kashgar, adalah salah satu peninggalan penting dari masa Jalur Sutra. Situs ini merupakan reruntuhan kota kuno yang pernah menjadi pusat perdagangan. Artefak yang ditemukan di sini mencakup patung-patung Buddha dan manuskrip kuno, memberikan gambaran tentang keragaman budaya yang melewati Jalur Sutra.
Keadaan Kashgar Saat Ini
Kondisi Lingkungan
Kualitas udara di Kashgar bervariasi, namun saat ini berada dalam kategori sedang dengan AQI sekitar 97. Ini berarti lingkungan cukup sehat, meskipun polutan seperti materi partikulat atmosfer atau PM2.5 dan PM10 tetap harus diperhatikan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan pernapasan.
Pariwisata dan Budaya
Pariwisata di Kashgar semakin berkembang, dengan banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi Kota Tua, Masjid Id Kah, dan pasar tradisional. Dengan arsitektur kuno dan suasana pasar yang ramai, Kashgar menawarkan pengalaman yang autentik tentang sejarah Jalur Sutra. Selain itu, festival-festival budaya lokal dan tarian tradisional Uighur tetap menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Ekonomi dan Infrastruktur
Kashgar juga terus berkembang secara ekonomi, didukung oleh investasi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan jalan-jalan baru dan fasilitas publik terus dilakukan, memperbaiki kualitas hidup penduduk dan menarik lebih banyak wisatawan serta investasi asing. Meski demikian, kota ini masih mempertahankan identitas tradisionalnya sebagai pusat perdagangan dan budaya.
Cuaca
Kashgar memiliki cuaca cerah dengan suhu sekitar 29°C dan kelembapan yang rendah, membuatnya nyaman untuk aktivitas luar ruangan. Angin yang bertiup dengan kecepatan sedang menambah kesejukan, membuat suasana kota menjadi lebih nyaman bagi wisatawan dan penduduk lokal.
Kesimpulan
Kashgar, sebagai kota kuno di Jalur Sutra, telah memainkan peran penting dalam perdagangan, politik, dan pertukaran budaya selama lebih dari 2.000 tahun. Dengan warisan arkeologinya yang kaya, pasar-pasar tradisional yang dinamis, dan perkembangan modern yang pesat, Kashgar tetap menjadi pusat penting bagi sejarah, budaya, dan ekonomi di Xinjiang. Kunjungan ke Kashgar menawarkan perjalanan kembali ke masa lalu, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan pesona Jalur Sutra dan keindahan peradaban yang telah membentuk kota ini.
Referensi:
- Kashgar - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Kashgar
- 10 Destinasi Xinjiang yang Wajib Dikunjungi | Dreamholidays, https://dreamholidays.co.id/10-destinasi-xinjiang-yang-wajib-dikunjungi/
- Pesona Kashgar, Kota Islam Tertua di Barat China Daratan (cnbcindonesia.com), https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20210419084553-33-238821/pesona-kashgar-kota-islam-tertua-di-barat-china-daratan
- Kota Kashi dan Sejarah Islam | Republika Online, https://khazanah.republika.co.id/berita/omhsue313/kota-kashi-dan-sejarah-islam
- Â Apa Itu Jalur Sutra dan Mengapa Itu Sangat Penting bagi Tiongkok? - National Geographic (grid.id), https://nationalgeographic.grid.id/read/133990433/apa-itu-jalur-sutra-dan-mengapa-itu-sangat-penting-bagi-tiongkok
- Perjalanan melintasi waktu: Eksplorasi Jalur Sutra di Xinjiang (newsbytesapp.com), https://bahasa.newsbytesapp.com/news/lifestyle/perjalanan-melintasi-waktu-eksplorasi-jalur-sutra-di-xinjiang-cina/story
- Museum makam bawah tanah Jalur Sutra Kuno dibuka di Xinjiang - annihilistofficial (pentakits.com), https://pentakits.com/museum-makam-bawah-tanah-jalur-sutra-kuno-dibuka-di-xinjiang/
- Kashgar: Simbol Kemegahan Islam di Jalur Sutra (youtube.com), https://www.youtube.com/watch?v=VY7OOJYFOVA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H