Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Demang Lehman: Pejuang Kesultanan Banjar Melawan Penjajahan Kolonial Belanda

31 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   21:13 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pertempuran yang dipimpin oleh Demang Lehman bukan hanya mencerminkan keteguhan hati rakyat Banjar, tetapi juga menunjukkan bahwa penjajah yang memiliki kekuatan besar tetap bisa digoyahkan melalui kecerdikan, keberanian, dan semangat persatuan. Perjuangan ini menjadi salah satu pilar penting dalam upaya mempertahankan kedaulatan Banjar dari cengkeraman kolonialisme.

Penangkapan dan Eksekusi Demang Lehman

Setelah bertahun-tahun memimpin perlawanan gigih melawan Belanda, Demang Lehman akhirnya tertangkap pada tahun 1863 di wilayah Gunung Batu Punggul, Batulicin. Penangkapan ini merupakan hasil pengkhianatan dari orang-orang yang berada di bawah tekanan kolonial. Bagi Belanda, penangkapan Demang Lehman adalah kemenangan besar yang diharapkan dapat melemahkan semangat perjuangan rakyat Banjar. Namun, bagi rakyat Banjar, peristiwa ini justru menjadi simbol pengorbanan dalam melawan penjajahan.

Pada tanggal 27 Februari 1864, Demang Lehman dieksekusi dengan cara digantung di Alun-alun Martapura. Prosesi hukuman ini dilakukan di hadapan publik sebagai upaya intimidasi dan peringatan kepada siapa saja yang berani menentang Belanda. Sebagai bentuk penghinaan tambahan, kepala Demang Lehman kemudian dibawa ke Belanda sebagai trofi perang, aib yang bertujuan merendahkan martabat rakyat Banjar.

Namun, tindakan tersebut tidak melemahkan semangat perlawanan. Sebaliknya, keberanian Demang Lehman dalam menghadapi hukuman mati dan pengorbanannya yang besar justru menginspirasi rakyat Banjar untuk melanjutkan perjuangan. Ia tetap dikenang sebagai pahlawan sejati yang rela menyerahkan segalanya demi kebebasan tanah airnya.

Warisan dan Pengaruh

Warisan perjuangan Demang Lehman tetap abadi dalam sejarah dan hati masyarakat Banjar. Meskipun ia telah tiada, semangatnya terus hidup melalui kisah keberanian dan pengorbanannya dalam melawan penjajahan. Kepemimpinannya yang tegas dan dedikasinya dalam memperjuangkan kebebasan menginspirasi generasi penerus untuk melanjutkan perlawanan melawan Belanda, yang berlangsung hingga awal abad ke-20.

Nama Demang Lehman tidak hanya menjadi simbol perjuangan rakyat Banjar, tetapi juga bagian integral dari narasi sejarah nasional Indonesia. Sebagai salah satu tokoh pahlawan daerah, kisahnya mengingatkan bahwa perjuangan kemerdekaan dilakukan oleh berbagai kalangan dari seluruh penjuru Nusantara. Ia menjadi contoh nyata bahwa keberanian dan semangat persatuan dapat menjadi senjata ampuh dalam menghadapi penindasan.

Selain itu, Demang Lehman juga dihormati melalui berbagai bentuk penghargaan. Beberapa jalan dan tempat di Kalimantan Selatan dinamai untuk mengenangnya, sebagai pengingat akan pengorbanan besar yang ia berikan. Warisannya mengajarkan nilai-nilai keberanian, ketangguhan, dan cinta tanah air yang tetap relevan bagi generasi masa kini.

Kesimpulan

Demang Lehman adalah simbol keberanian dan semangat juang rakyat Banjar dalam melawan penjajahan kolonial Belanda. Kepemimpinannya yang cerdas, keberanian yang luar biasa, dan dedikasi tanpa pamrih membuatnya dikenang sebagai salah satu pahlawan terbesar dalam sejarah Kalimantan Selatan. Meskipun hidupnya berakhir tragis melalui eksekusi yang dimaksudkan untuk menghentikan perlawanan, warisan perjuangannya justru semakin menginspirasi rakyat Banjar untuk terus melawan ketidakadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun