Plastik adalah material yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Fungsinya yang luas, mulai dari kemasan makanan hingga komponen teknologi canggih, menunjukkan peran vitalnya dalam mendukung kemajuan manusia. Plastik memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk berbagai kebutuhan, sehingga sulit bagi masyarakat untuk sepenuhnya melepaskan diri dari penggunaannya. Hampir setiap aspek kehidupan, baik di rumah, kantor, maupun industri, melibatkan plastik dalam berbagai bentuk. Ketergantungan ini membuat plastik dinilai sangat penting, meskipun menimbulkan tantangan besar.
Biasanya orang hanya membicarakan tentang manfaat plastik atau  keburukannya dalam pencemaran lingkungan. Jarang sekali yang membicarakan sejarah penemuan, proses pembentukan material dan pembuatannya. Di balik manfaatnya yang luar biasa, nyatanya plastik membawa dampak negatif yang signifikan, terutama bagi lingkungan. Masalah pencemaran plastik telah menjadi salah satu isu global yang mendesak, dengan konsekuensi serius bagi ekosistem dan kesehatan manusia. Artikel ini akan mengulas secara mendalam perjalanan plastik dari awal penemuannya, proses pembuatannya, manfaat yang diberikannya, hingga masalah lingkungan yang ditimbulkannya, serta solusi inovatif yang dapat diterapkan untuk mengatasinya.
Sejarah Penemuan Plastik
Alexander Parkes dan ParkesineÂ
Perjalanan plastik dimulai pada tahun 1862 ketika Alexander Parkes memperkenalkan Parkesine, plastik pertama berbahan dasar selulosa. Parkesine, yang dipamerkan di Great International Exhibition di London, adalah material revolusioner yang dapat dibentuk dan diproduksi secara komersial. Namun, meskipun inovatif, Parkesine memiliki kelemahan signifikan seperti mudah pecah dan terbakar, sehingga penggunaannya sangat terbatas dan tidak dapat bersaing di pasar.
John Wesley Hyatt dan CelluloidÂ
Enam tahun kemudian, pada tahun 1868, John Wesley Hyatt menemukan Celluloid, material plastik yang lebih kuat dan serbaguna dibandingkan Parkesine. Celluloid pertama kali digunakan sebagai pengganti gading untuk bola biliar, sisir, dan kancing. Selain itu, Celluloid menjadi bahan utama dalam pembuatan film fotografi, yang membuka jalan bagi perkembangan industri perfilman.
Leo Hendrik Baekeland dan BakeliteÂ
Pada tahun 1907, Leo Hendrik Baekeland menciptakan Bakelite, plastik sintetis pertama yang berhasil secara komersial. Dibuat melalui reaksi fenol dan formaldehida, Bakelite dikenal karena ketahanannya terhadap panas dan sifat isolatornya. Material ini digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti komponen listrik, telepon, dan radio, menandai awal dari era plastik modern yang lebih fungsional dan tahan lama.
Proses Pembuatan Plastik